SuaraMalang.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kemarin, Rabu (12/10/2022). Mulai dari ribut-ribut isu temuan botol miras oplosan di dalam stadion sampai cerita Aremania Probolinggo trauma emoh pulang ke rumah dan pilih tidur di stadion.
Berikut ini kisah-kisahnya:
1. Bantahan temuan miras oplosan di dalam stadion Kanjuruhan
Puluhan botol diduga minuman keras (miras) oplosan yang masih tersegel ditemukan pasca kerusuhan yang terjadi usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut berdasar hasil investigasi ditemukan sebanyak 46 botol miras ukuran 550 ml di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Temuan itu saat polisi menyelidiki soal aksi perusakan dan pembakaran saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Namun belakangan terungkap bahwa temuan botol-botol yang masih penuh dan tertutup rapat itu bukanlah miras, melainkan obat ternak untuk PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
2. Rekaman suara ibu-ibu sebut Aremania mabuk
Beredarnya rekaman suara atau voice note melalui Whatsapp yang menyebut Aremania mabuk hingga menggunakan obat terlarang saat tragedi Kanjuruhan, Malang menjadi sorotan publik.
Baca Juga: Bukan Miras, Ini Isi Dua Kardus yang Disita Polisi Saat Tragedi Kanjuruhan
Voice note yang berisi suara seorang ibu-ibu mengaku penjual dawet di Gate 3 Stadion Kanjuruhan itu sempat menjadi perdebatan dan banyak yang menuding rekaman itu hoaks.
Terbaru, rekaman suara penjual dawet yang menuding Aremania mabuk dan menggunakan obat terlarang saat insiden Kanjuruhan terkuak. Hal itu ditunjukkan dengan klarifikasi dan permintaan seorang ibu-ibu yang dibagikan oleh akun Twitter @AremaniaCulture, Rabu (12/10/2022).
"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet?. Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord," tulis akun tersebut.
3. Longsor tutup akses jalan di Lumajang
Akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang, Jawa Timur melalui Desa Ranu Pani yang terdampak longsor dan banjir lumpur, dapat dilalui kembali setelah ditangani petugas didukung sejumlah alat berat.
"Jalan Desa Ranu Pani sempat ditutup akibat banjir lumpur dan tanah longsor, namun tim gabungan sudah membersihkan material lumpur yang menutup jalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang di Lumajang, Rabu.
Berita Terkait
-
Bukan Miras, Ini Isi Dua Kardus yang Disita Polisi Saat Tragedi Kanjuruhan
-
Sosok 'Penjual Dawet Kanjuruhan' Muncul, Bersimpuh Memohon Maaf ke Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Gertakan Shin Tae-yong Angkat Kaki Usai Desakan Mundur Buat Ketum PSSI, Publik Tunggu Undur Diri Berjamaah
-
Gaduh Temuan Polri dan PSSI di Stadion Kanjuruhan Ternyata Bukan Miras, Netizen: Nyari Kesalahan Rupanya
-
'Menunggu Teman yang Meninggal', Rusdi Menetap di Stadion Usai 3 Temannya Meninggal saat Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern