SuaraMalang.id - Puluhan botol diduga minuman keras (miras) oplosan yang masih tersegel ditemukan pasca kerusuhan yang terjadi usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut berdasar hasil investigasi ditemukan sebanyak 46 botol miras ukuran 550 ml di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Temuan itu saat polisi menyelidiki soal aksi perusakan dan pembakaran saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu.
Namun belakangan terungkap bahwa temuan botol-botol yang masih penuh dan tertutup rapat itu bukanlah miras, melainkan obat ternak untuk PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Baca Juga: Pemkab Malang Berencana Membuat Monumen Tragedi Kanjuruhan
Hal tersebut terungkap dari investigasi yang dilakukan oleh Tim Narasi.
Dikutip dari unggahan video Tim Narasi di akun Twitter @NarasiNewsroom, ditemukan fakta bahwa botol yang diduga miras tersebut ternyata obat untuk hewan ternak yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Adanya berita yang beredar di media ditemukan dua kardus botol minuman yang di resepsionis dinas pemuda dan olahraga saya nyatakan itu bukan minuman keras," ujar Kadispora Kabupaten Malang Nazarudin Hasan Seliant dalam video yang ditayangkan Narasi.
Ia menambahkan, botol-botol tersebut merupakan obat ternak yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"itu adalah temuan pemuda pelopor kita di Kasembon untuk penyakit mulut dan kuku. Jadi berita yang beredar itu saya nyatakan tidak benar untuk minuman keras," ungkapnya.
Cuitan tersebut lantas mendapat beragam respon dari warganet.
"dikira kebun binatang, ternyata stadion. Salah alamat," cuit ingi***
"lawak," kata bl4ck***
"kok kerjanya ngelawak mulu ya. Kalau gak ngelawak ya ngebunuh," imbuh mieka***
"yang mabok polisinya emang kok," ujar txt***
"nyari-nyari kesalahan nih rupanya," kata woy***
"komedi hebat emang," komen whole***
"polisi emang bisanya ngelawak doang, ga bisa bedain mana yang miras mana yang obat hewan ternak, mana yang masyarakatnya dan mana yang musuhnya, mana yang benar mana yang salah. Orang kayak gini masih bisa disebut penegak hukum? Oo tidak bisa," cuit anugrah***
Kontributor : Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
Apotek Dilarang Bebas Jual Alkohol Murni
-
Pesta Miras Oplosan Berakhir Tragis, Empat Warga Bogor Meninggal Dunia
-
PM Serbia Mundur Usai Atap Stasiun Tewaskan 15 Orang, Netizen Bandingkan dengan Jokowi
-
Bak Punya Nyawa 9! Cerita Nekat Mulyono: Cuci, Jemur hingga Simpan Mortir Selama 5 Bulan di Kamar
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Nahas! Siswa SMK di Malang Tertimpa Pohon Saat Berangkat Sekolah
-
Berkat BRI UMKM Expo (RT) 2025, Produk Bambu Tresno Makin Dikenal Masyarakat
-
Kasus Dugaan Pencabulan di Ponpes Kota Batu, Polisi Tunggu Hasil Psikiatri
-
Aksi Tiarap Mahasiswa di Gedung DPRD Malang, Ternyata Ini Arti di Baliknya
-
Jadi Kota Pertama di Indonesia, Eigerian Malang Resmi Menyatukan Ratusan Anggota Komunitas