Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 15:05 WIB
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

SuaraMalang.id - Data resmi pemerintah terkait jumlah total korban luka dan tewas dalam Tragedi Kanjuruhan Malang sebanyak 448 orang. Namun per hari ini data itu bertambah menjadi 704 orang.

Ini merupakan data resmi dari Pemprov Jatim per Sabtu (8/10/2022). Untuk perinciannya, dari 704 korban itu sebanyak 131 orang meninggal dunia, 550 korban luka ringan maupun sedang, 23 korban luka berat, serta 37 korban masih dirawat di rumah sakit.

Dari 37 pasien yang kini dirawat, di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang sebanyak 14 orang, Di RSUD Kanjuruhan sebanyak enam orang, di RS Hasta Brata sebanyak tiga orang, RSU Wajak Husada satu orang.

Di RSI Gondanglegi dua orang, RS Wava Husada empat orang. RS UMM satu orang, RST Soepraoen dua orang, RS Aisiyah dua orang, RS Hermina tiga orang.

Baca Juga: Regulasi Pengamanan Olahraga Direvisi, Polri: Sudah Jalan di Sektor Menpora

Adapun untuk korban meningal dunia, sebelumnya Manajer Arema FC Ali Rifki mengatakan ada informasi terbaru. Ia mengaku mendapat laporan adanya korban meninggal akibat Tragedi Kanjuruhan yang ternyata tidak masuk dalam data resmi yang dirilis kemarin.

Korban ini rumahnya terletak di sekitaran Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan Kota Malang. Setelah mendapat kabar itu, dia langsung datang ke rumah duka untuk memastikan sekaligus takziah.

"Saya baru tahu di belakang Kantor Arema juga ada yang meninggal dunia akibat tragedi itu. Yang meninggal dunia ini tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Saya juga melihat sendiri surat kematiannya, jadi seperti itu," ujar Ali dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Sabtu (8/10/2022).

Ali mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dia terima saat bertakziah, korban menonton pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan bersama adiknya. Saat terjadi tembakan gas air mata, korban dan adiknya sempat pingsan.

Saat sang adik sadar langsung mencari korban. Kemudian, Posisi korban saat itu ditemukan di gate dalam kondisi meninggal dunia. Dengan temuan ini, manajemen berharap bila masih ditemukan korban di luar data resmi. Manajemen memohon segera melapor ke Kantor Arema FC.

Baca Juga: Bertambah Terus! Korban Meninggal dan Luka Tragedi Kanjuruhan di Luar Data Resmi Ditemukan Lagi

"Tidak dibawa ke rumah sakit. Mohon kiranya yang mengetahui korban meninggal dunia belum sempat didata mohon memberikan data ke kami untuk di data dan untuk kita bisa datang bela sungkawa dan bertakziah," katanya.

Load More