SuaraMalang.id - Situasi mencekam, riuh suporter mengerikan, masih terngiang di benak Edi Sutrisno dan Yuni, pasutri selamat dalam Tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (01/10/2022).
Suami istri asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu merupakan Aremania yang hadir menyaksikan langsung laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di dalam stadion.
Saat itu, Edi dan Yuni ada di Gete 14 Stadion Kanjuruhan. Mereka memilih tiket di sana karena biasa diduduki oleh pasangan resmi aremania dan aremanita.
Biasanya Kanjuruhan ini terkesan tribun paling aman daripada tribun lainnya yang berisi suporter dengan atribut lengkap dan menyanyikan lagu-lagu dukungan untuk tim Singo Edan.
Namun situasi saat itu cukup berbeda, banyak suporter yang masuk, dan nyaris tak ada bedanya dengan Gate lainnya. Suara aremania yang diiringi tabuhan drum juga mencuat di sekitar Edi bersama Istri.
Sebagai suporter setia, Edi dan Yuni tak begitu berpikir panjang dengan kondisi itu, mereka juga larut dengan euforia laga Derby Jatim, dan terus memberi dukungan untuk tim kebanggaannya.
Saat kick off babak pertama, aremania bergemuruh menyanyikan lagu-lagu andalan dan terus menerus mendukung Arema, namun saat tertinggal 0-2 dari Bajol Ijo, suasana hening dan tak bergumam.
Pemain Arema FC kembali bangkit dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Riuh suporter kembali bangkit, semangat bersatu kembali, ada potensi kemenangan yang diraih.
Namun, saat goal pembedahan Persebaya Surabaya kembali dicetak, suasana tak lagi riang gembira.
Baca Juga: Bocah Nonton Arema Pertama Kali, Tabung Uang Jajan Malah Berakhir Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan
Setelah laga selesai, Arema FC kalah 0-3 dari Persebaya, ada beberapa suporter masuk, mereka niatnya untuk menyapa pemain, atau setidaknya selfie. Tapi ditanggapi berbeda, dianggap mereka mau menyerang pemain.
"Setelah itu, para pemain melingkar dan berdoa setelah pertandingan. Lalu ada yang berhasil masuk ke lapangan, dan menuju ke tribun di bawah papan skor. Gate 6, 7, 8," ujarnya.
"Awal ceritanya ada dua sampai 3 suporter yang berhasil turun. Tujuannya biasanya untuk bersalaman kepada pemain, ataupun memeluk pemain tersebut, memberikan sebuah dukungan," kata Edi, Jumat (7/10/2022).
"Saat mereka turun, dipikir oleh pihak keamanan itu melupakan emosi atau mau menyerang pemain Arema tersebut. Kemudian dari steward menangkap atau mengamankan. Suporter tersebut, dengan cara yang kurohige tepat, jadi hendak dipukul atau istilahnya dikiding lah, kepalanya itu dipegang itulah awal titik terjadinya kerusuhan," imbuhnya
Dari situlah, Edi menyebut jika kerusuhan mulai terjadi. emosi suporter mulai terlihat.
"Dari situ, kemudian banyak suporter yang turun untuk mencari petugas tersebut. Karena situasi tidak terkendali," cetusnya.
Tag
Berita Terkait
-
Ada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Kapolri: Kemungkinan masih bisa Bertambah
-
LPSK Sebut Polres Malang Tak Profesional Buntut Penghapusan Video Kengerian di Pintu 13 dan Akun Tiktok Kelpin
-
Sering Lepas Tanggung Jawab, Mahfud MD Sindir PSSI Selalu Berlindung di Balik Ketiak FIFA
-
Doa Eks Pemain Persib untuk Korban Kanjuruhan, 'Meski Trauma Kita Harus Berupaya'
-
Dibalik Tragedi Kanjuruhan, Kenapa di Pintu 13 Paling Banyak Korban Meninggal Dunia
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Popok Kain Kekinian: Bumbi Ubah Limbah Jadi Berkah, Libatkan Komunitas & Raih Dukungan BRI
-
Weekend Banking BRI: Solusi Transaksi Libur Panjang Maulid Nabi 2025
-
Rekomendasi Sepatu Asics untuk Running, Dapatkan Harga Spesial Saat 9.9
-
Apresiasi Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI Perkuat Transformasi Layanan Digital
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas