Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 14:37 WIB
Pasutri Aremanita asal Banyuwangi selamat dari Tragedi Kanjuruhan [SuaraMalang/Achmad Hafid Nurhabibi]

Situasi sudah tidak kondusif, petugas keamanan kemudian memutuskan untuk menyemprotkan gas air mata.

"Karena situasi yang tidak terkendali itu, pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Gas air mata yang menurut saya lebih tepat disemprotkan ke lapangan saja, untuk membubarkan mereka yang turun ke lapangan. Tapi ternyata gas air mata juga ditembakkan ke tribun. Di sana ada anak-anak, ada ibu-ibu, ada suporter yang sudah berusia lanjut. Menjadi kepanikan," ungkap Edi.

Termasuk di tribun 13 gas air mata berulang kali disemprotkan ke sana. Posisi Edi dan Yuni 4 yang bersebelahan dengan Gate 13, juga sangat berpengaruh, asap gas air mata tersapu angin dan mengarah ke sekitarnya.

Perhatian Edi mengarah ke Yuni yang saat itu mulai sesak nafas dan nyaris pingsan. Dia berupaya bagaimana pulang dengan keadaan selamat.

Baca Juga: Bocah Nonton Arema Pertama Kali, Tabung Uang Jajan Malah Berakhir Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan

"Meski tidak tersemprot langsung, tapi efeknya sangat terasa. Itu sangat pedih di mata dan membuat sesak nafas. Jadi istri saya juga menjadi korban. Sesak Nafas dan matanya perih hampir pingsan, untung masih kuat berdiri," ujarnya

Melihat suporter berdesakan di pintu keluar, Edi mengambil keputusan untuk melompat dari tribun. Dia mendahulukan istrinya untuk melompat, dan di bawah bagian luar, sejumlah aremania telah siap membantu satu persatu.

"Karena melihat pintu sudah berdesakan, saya mengambil langkah emergency. Melompat dari tribun melewati Pagar yang ada di depan. Di bawah sudah ada teman aremania yang lain yang sudah siap, dan saya juga akhirnya keluar dari Stadion," katanya.

Edi mengalami benturan di bagian lutut, yang sempat luka lebam, istrinya Yuni hampir pingsan akibat gas air mata.

"Sesak nafas, saya juga hampir pingsan, tapi berusaha bagaimana bisa selamat, ya Alhamdulillah bisa pulang dengan keadaan baik-baik saja," cetus Yuni, Aremanita Banyuwangi.

Baca Juga: Ada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Kapolri: Kemungkinan masih bisa Bertambah

Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi

Load More