Situasi sudah tidak kondusif, petugas keamanan kemudian memutuskan untuk menyemprotkan gas air mata.
"Karena situasi yang tidak terkendali itu, pihak kepolisian menembakkan gas air mata. Gas air mata yang menurut saya lebih tepat disemprotkan ke lapangan saja, untuk membubarkan mereka yang turun ke lapangan. Tapi ternyata gas air mata juga ditembakkan ke tribun. Di sana ada anak-anak, ada ibu-ibu, ada suporter yang sudah berusia lanjut. Menjadi kepanikan," ungkap Edi.
Termasuk di tribun 13 gas air mata berulang kali disemprotkan ke sana. Posisi Edi dan Yuni 4 yang bersebelahan dengan Gate 13, juga sangat berpengaruh, asap gas air mata tersapu angin dan mengarah ke sekitarnya.
Perhatian Edi mengarah ke Yuni yang saat itu mulai sesak nafas dan nyaris pingsan. Dia berupaya bagaimana pulang dengan keadaan selamat.
"Meski tidak tersemprot langsung, tapi efeknya sangat terasa. Itu sangat pedih di mata dan membuat sesak nafas. Jadi istri saya juga menjadi korban. Sesak Nafas dan matanya perih hampir pingsan, untung masih kuat berdiri," ujarnya
Melihat suporter berdesakan di pintu keluar, Edi mengambil keputusan untuk melompat dari tribun. Dia mendahulukan istrinya untuk melompat, dan di bawah bagian luar, sejumlah aremania telah siap membantu satu persatu.
"Karena melihat pintu sudah berdesakan, saya mengambil langkah emergency. Melompat dari tribun melewati Pagar yang ada di depan. Di bawah sudah ada teman aremania yang lain yang sudah siap, dan saya juga akhirnya keluar dari Stadion," katanya.
Edi mengalami benturan di bagian lutut, yang sempat luka lebam, istrinya Yuni hampir pingsan akibat gas air mata.
"Sesak nafas, saya juga hampir pingsan, tapi berusaha bagaimana bisa selamat, ya Alhamdulillah bisa pulang dengan keadaan baik-baik saja," cetus Yuni, Aremanita Banyuwangi.
Baca Juga: Bocah Nonton Arema Pertama Kali, Tabung Uang Jajan Malah Berakhir Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan
Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi
Tag
Berita Terkait
-
Ada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Kapolri: Kemungkinan masih bisa Bertambah
-
LPSK Sebut Polres Malang Tak Profesional Buntut Penghapusan Video Kengerian di Pintu 13 dan Akun Tiktok Kelpin
-
Sering Lepas Tanggung Jawab, Mahfud MD Sindir PSSI Selalu Berlindung di Balik Ketiak FIFA
-
Doa Eks Pemain Persib untuk Korban Kanjuruhan, 'Meski Trauma Kita Harus Berupaya'
-
Dibalik Tragedi Kanjuruhan, Kenapa di Pintu 13 Paling Banyak Korban Meninggal Dunia
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Perlu Diparkir saat Lawan Malaysia
- Pemain Keturunan Rp225 Miliar Tolak Gabung Timnas Indonesia, Publik: Keluarga Lo Bakal Dihujat
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
Pilihan
-
FULL TIME! Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal, Malaysia Tersingkir
-
Spanduk-spanduk Dukungan Suporter Timnas U-23: Lari Ipin Lari Ada King Indo
-
Statistik Babak Pertama Timnas Indonesia U-23: Penyelesaian Akhir Lemah!
-
Hasil Babak Pertama Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia
-
Cahya Supriadi Tampil, Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia
Terkini
-
5 Warung Lalapan di Malang dengan Sambal Super Pedas, Berani Coba?
-
Kinerja Cemerlang, AgenBRILink Bukukan Rp843 Triliun Transaksi dari 1,22 Juta Agen Aktif
-
Rekomendasi Lokasi Kost di Malang: Strategis, Dekat Kampus, dan Anti Ribet
-
UMKM Katering Pemasok Program MBG di Tenggarong Berdayakan Ratusan Karyawan Berkat BRI
-
Petani Terancam Bangkrut! Pupuk Palsu Rugikan Negara Triliunan Rupiah, Begini Kata Wamentan