Muhammad Ilham Baktora
Senin, 03 Oktober 2022 | 18:11 WIB
Aremania yang menjadi saksi tragedi Kanjuruhan, menceritakan suasana mencekam ketika gas air mata dilepas hingga ribuan penonton terjebak di gate 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022). [Kontributor Suaramalang.id/Aziz Ramadani]

Tak menyerah, Eko kembali berlari menyisir stadion dan bertemu Steward (pengamanan penyelenggara pertandingan). Evakuasi pun dilakukan, dan dipastikan ada ratusan Aremania telah meninggal bertumpukan di Gate 13 tersebut.

"Dibawah banyak anak- anak dan perempuan bertumpukan," ingat Eko.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan sendiri menewaskan 125 orang yang terdiri dari suporter termasuk aparat. Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya itu ditutup dengan skor 2-3 dengan Bajul Ijo sebagai pemenangnya.

Laga 90 menit tersebut berjalan cukup normal, namun saat akhir pertandingan muncul intrik di tengah lapangan yang menyebabkan sejumlah penonton menerobos ke dalam. Keamanan sempat menghalau kerumunan, namun sayang gas air mata yang seharusnya tak perlu dilepas menjadi petaka bagi Kanjuruhan malam itu.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More