SuaraMalang.id - Belasan orang menangis di Kantor Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Senin (3/10/2022) setelah semuanya melakukan komunikasi dengan pihak Kemensos, tak terkecuali Sulastri (50), pecah tangisnya saat mengingat kembali apa yang terjadi terhadap dirinya dan keluarganya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang.
Sulastri tak mengira, bakal kehilangan suami tercintanya pada Tragedi Kanjuruhan, Malang. Dengan mengenakan pakaian terusan hitam dan kerudung merah muda, Sulastri mulai mengingat kembali kejadian pasca pertandingan Arema FC dengan seteru abadinya Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Dengan suara parau dan wajah yang sembab, Sulastri mencoba mengingat bagaimana keluarganya terjebak dalam Tragedi Kanjuruhan, yang akhirnya menewaskan suaminya, Ahmad Wahyudi (40).
Saat memulai bercerita, Sulastri berkaca-kaca, namun ia berusaha tegar untuk memulai cerita tragisnya di tribun gate 12 Stadion Kanjuruhan, Krajan, Kedungpedaringan Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
Pada saat pertandingan berlangsung, Sulastri tak merasakan firasat buruk, ia bersama suami, 3 keponakan, 1 menantu dan 1 cucunya turut serta hanyut dalam euforia keseruhan pertandingan dan juga sorak-sorai Aremania yang ada di seluruh penjuru Stadion Kanjuruhan.
Namun, saat pemimpin pertandingan meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya laga Arema FC dengan Persebaya, tampak beberapa penonton mulai memasuki lapangan sehingga kericuhan tak dapat dihindarkan.
Mengetahui hal itu, suami dari Sulastri, Almarhum Ahmad Wahyudi mengajak serta keluarganya untuk segera keluar dari Tribun 12 sambil berucap ke Sulastri.
"Ayo kita keluar, enggak baik anak kecil lihat kayak begini. Yo keluar cari makan aja dari pada cucu lihat begini," ajak Almarhum Ahmad Wahyudi kala itu.
Sekeluarga akhirnya mengikuti langkah Ahmad Wahyudi menuju tangga di tribun gate 12. Dan lagi-lagi sang suami mengajak bicara Sulastri, dan ternyata itu pembicaraan terakhir kalinya pasutri tersebut sebelum ajal menjemput Ahmad Wahyudi.
Baca Juga: DPR Bakal Usul Copot Menpora Zainudin Amali?
"Suami sempat ngomong 'pegangan besi biar enggak jatuh,' kata suami saya gitu. Akhirnya saya pegangan besi," ucap Sulastri menahan tangisnya.
Setelah mulai berpegangan besi untuk membantu menopang tubuhnya yang mulai termakan usia, Sulastri sudah mulai merasa khawatir hingga akhirnya salah satu tabung gas air mata melayang tepat di atasnya, sehingga dirinya mulai merasakan perih di bagian mata.
Merasakan perih di bagian matanya, ia sesegera mungkin memegang erat tangan Ahmad Wahyudi yang tepat berada di depannya, dan diikuti menantu, cucunya, dan para keponakannya. Keadaan mulai ricuh di bagian tangga gate 12, karena banyaknya suporter Aremania menghindari perihnya gas air mata yang ditembakkan ke tribun tersebut.
Dalam kondisi yang penuh sesak, Ahmad Wahyudi terus berusaha mencari jalan untuk menuju keluar, namun dirasa cukup sulit untuk mengeluarkan 7 anggota keluarga, terlebih lagi ratusan suporter berebut untuk keluar dari gate 12 yang ternyata pintu di gate 12 hanya dibuka satu sisi saja, tidak sepenuhnya.
Mendekati pintu, dorongan suporter dari dalam semakin kuat membuat pegangan menantunya terlepas dari dirinya, dan Sulastri semakin terombang-ambing antara ratusan suporter yang berdesakan berebut keluar, dan akhirnya pegangan tangan suaminya pun terlepas.
Saat terlepas dari pegangan tangan suaminya, gerakan dorongan yang dirasakan Sulastri semakin menjadi-jadi. Bahkan saat itu, keperihan dan rasa sesak bagian dadanya semakin menyesakkan, membuat dirinya tak sadarkan diri.
Berita Terkait
-
Penonton dan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Potensi Alami Trauma, Rehabilitasi Harus Segera Dilakukan
-
Jokowi Belum Ada Niatan Menengok, Cuma Beri Santunan Rp50 Juta buat Suporter Tewas Tragedi Kanjuruhan
-
Bek Persib Bandung, Rahmat Irianto Ungkap Belasungkawa untuk Seluruh Keluarga dan Korban Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ustad Khalid Basalamah Cicil Pengembalian Uang Diduga Kerugian Negara ke KPK
-
BRI Peduli Beri Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos di Bali
-
Kupas Tuntas Weton Pahing: Diberkahi Wibawa Alami, tapi Awas Langgar Pantangan Leluhur!
-
Modal Klik! Amankan Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu, 5 Link Langsung Cair di Sini
-
Waktunya Tambah Saldo, DANA Kaget Hari Ini Siap Beri Kejutan Amplop Digital