SuaraMalang.id - Update korban tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy. Total korban dalam tragedi itu mencapai 448 orang.
Data seluruh korban itu meliputi korban tewas, luka berat, hingga luka ringan. Mereka terluka dalam kerusuhan di Kanjuruhan usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam laga pekan ke-11 itu Arema kalah 2-3 dari Persebaya.
Dari jumlah itu, sebanyak 125 orang meninggal dunia, sementara 302 orang luka ringan, 21 orang luka berat. "Sehingga total korbannya 448 orang. Dengan penjelasan resmi ini tidak ada spekulasi-spekulasi tentang jumlah korban," kata Muhadjir Effendy, Minggu (02/10/2022).
Data itu, lanjut Muhajir Efendi, sudah diverifikasi oleh tim dari polri, rumah sakit dan pihak penyelenggara. Dengan demikian, spekulasi tentang jumlah korban yang beredar sebelumnya tidak benar.
Data soal korban ini disampaikan Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi dengan berbagai pihak, mulai Kapolri, Menpora, Gubernur Jawa Timur Khofifah, PSSI dan Komisi 10 DPR RI.
Adapun untuk penanganan kasus, polri akan melakukan langkan investigasi. "Kami telah membawa tim dari Mabes, tim gabungan, tim penyidik dari Bareskrim, Propam untuk audit internal. Juga ada tim lain akan melakukan langkah-langkah penyelidikan," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu Ketua PSSI Iwan Bule mengatakan Arema FC dikenai sanksi tidak boleh menggelar pertandingan di Kanjuruhan. Kemudian Ia juga mengatakan Liga I sementara dihentikan sementara untuk menunggu proses investigasi.
Terkait sanksi PSSI ini, manajemen Arema FC tidak peduli. Manajer Arema FC Ali Rifki mengatakan lebih berfokus pada keluarga korban dan korban.
"Saya dari manajemen tidak peduli dan tidak memikirkan sanksi. Yang saya pikirkan keluarga korban dan korban," ujarnya saat mendatangi Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/10/2022) petang.
Baca Juga: Suporter PSM Makassar Unjuk Rasa Dukung Liga 1 Indonesia Dihentikan Sementara
Saat bertemu awak media, Ali terlihat menahan tangis. Ucapannya pun terdengar terbata-bata. Ia juga mengucapkan belasungkawa atas insiden nahas ini.
"Teman-teman turut berduka cita, sesuatu hal yang tidak kita inginkan bersama," ujarnya.
Ali mengaku, dirinya juga turut menggotong jenazah aremania saat peristiwa itu terjadi. "Banyak yang meninggal, saya ikut angkat jenazah. Ini pukulan besar bagi kita semua," imbuhnya.
Rencananya, manajemen dan tim akan mendatangi para korban satu per satu pada esok hari, Senin (3/10/2022).
"Tim akan diajak bareng ke para korban. Saya kira tim dan pemain semuanya shock. Tidak ada yang menginginkan ini," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, duka cita terkait tragedi ini datang dari berbagai pihak. Bahkan Bonek--suporter Persebaya Surabaya--bisa dibilang rival abadi Aremania punya menyampaikan duka cita mendalam.
Tag
Berita Terkait
-
Suporter PSM Makassar Unjuk Rasa Dukung Liga 1 Indonesia Dihentikan Sementara
-
Polisi Tembakan Gas Air Mata ke Arah Tribun Aremania di Stadion Kanjuruhan, Ini Alasannya
-
Pasutri Suporter Arema Tewas di Stadion Kanjuruhan: Keluarga Makamkan Satu Liang Lahat
-
Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 174 Orang, Puluhan Supporter Luka Berat
-
Ditemani Iwan Bule dan Gubernur Jatim, Kapolri dan Menpora Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan
Terpopuler
Pilihan
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
Terkini
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM
-
Program Literasi Anak Negeri BRI Peduli: Dorong Minat Baca Anak di Daerah Tertinggal