Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 02 Oktober 2022 | 15:29 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya.

Kerusuhan Aremania ini terjadi setelah Singo Edan kalah dengan skor 2-3 dari tim Bajul Ijo. Kekalahan itu membuat suporter mengamuk dengan turun ke lapangan.

Bentrokan tidak hanya terjadi di dalam stadion, melainkan juga merembet hingga ke luar stadion. Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas.

Presiden Arema FC Minta Maaf

Baca Juga: Lewat Instagram, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana Minta Maaf dan Mengutuk Kerusuhan

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana akhirnya buka suara terkait tragedi kerusuhan usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menelan ratusan korban jiwa, Sabtu (1/10/2022) malam.

Melalui keterangan di akun instagram pribadinya @juragan_99, ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Malang Raya.

"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yg terdampak atas kejadian ini," tulisnya seperti dikutip dari keterangan unggahan tersebut.

Ia juga mengutuk keras kerusuhan yang menelan ratusan korban jiwa itu.

"saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," lanjutnya.

Baca Juga: Dilema Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Selamatkan Pemain atau Tembakan Gas Air Mata untuk Bubarkan Massa?

Pria yang mendapat julukan Juragan 99 itu juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban.

"Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban.

Pihaknya meminta agar diberikan pelayanan yang maksimal dalam penanganan korban luka-luka, dan meminta pusat-pusat layanan kesehatan untuk menyampaikan pembiayaannya kepada manajemen Arema FC.

"Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak-pihak untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahnnya. Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak ada! #aremaberduka #stopkekerasan," pungkasnya.

Saat ini, jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan terus bertambah. Data terbaru, korban tewas kini sebanyak 130 orang. Data tersebut bertambah dari yang sebelumnya 127 orang.

Load More