SuaraMalang.id - Hasil autopsi jenazah mahasiswi Universitas Negeri Jember (UNEJ) menyebut kalau kematian PP bukan karena diracun atau dianiaya.
Seperti dijelaskan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo. Menurut dia, mahasiswi D3 Kesekertariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNEJ itu meninggal secara wajar.
Ia menjelaskan, tim tetelah melakukan serangakaian pemeriksaan dan penyelidikan, pihaknya menemukan bahwa, kematian korban bukan disebabkan oleh kelalaian manusia.
"Kami juga telah memanggil tujuh saksi, termasuk teman pria yang sempat bertemu dengan korban," katanya dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, peristiwa tersebut disebabkan karena korban mengalami adanya gangguan kesehatan dan telah memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
"Bukan merupakan kasus pembunuhan, kematian korban adalah wajar karena penyakit," katanya.
Hal tersebut semakin diperkuat dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Dokter Forensic Medicolegal RSD dr Soebandi Jember dr. M. Afiful Jauhani, yang mengungkapkan, pihaknya telah melakukan berbagai pemeriksaan.
Serangkaian pemeriksaan mulai dari visum, autopsi, patologi anatomi, serta toksikologi forensik dilaksanakn, guna memastikan suatu kondisi tertentu yang kemungkinan berperan sebagai penyebab kematian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang juga disaksikan oleh keluarga korban tersebut, pihaknya menyatakan bahwa, tidak ada tanda-tanda kekerasan, maupun zat asing atau racun yang dapat menyebabkan kematian,
Baca Juga: Polisi Sebut Tak Ada Kejanggalan pada Kematian Mahasiswi Unej, Autopsi Ungkap karena Penyakit
"Hasilnya tidak ditemukan bekas atau tanda-tanda penganiayaan. Dari dalam tubuh korban juga tidak ditemukan indikasi zat asing, yang dapat menyebabkan kematian," tegasnya.
Pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk menghentikan, rangkaian pemeriksaan dan penyelidikan mengenai kasus tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya warga Jember sempat dihebohkan dengan peristiwa meninggalnya seorang Mahasiswi D3 FEB UNEJ, yang dinilai menyimpan banyak misteri.
Meski sempat dilarikan ke Fasilitas Kesehatan (Faskes), namun akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin (12/9/2022) lalu.
Berita Terkait
-
Polisi Sebut Tak Ada Kejanggalan pada Kematian Mahasiswi Unej, Autopsi Ungkap karena Penyakit
-
Perempuan di Padang Diduga Tewas Diracun, Keluarga Tak Terima dan Lapor Polisi
-
Polisi Buru Peracun Kucing di Perumahan Patraland Malang
-
Viral Puluhan Kucing Mati Diduga Akibat Diracun Warga Perumahan di Malang
-
Bentuk Tim Investigasi Dugaan Perploncoan di Fakultas Teknik, Unej Beri Target Waktu Sepekan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!