Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 25 September 2022 | 19:49 WIB
Efek sound Karnaval rumah retak-retak [Foto: Tangkapan layar Facebook]

SuaraMalang.id - Masyarakat Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tak sedikit yang menggandrungi karnaval yang menggunakan Sound System.

Bahkan sampai bermunculan beberapa komunitas dan penggemar atau fans sound system dengan nama sesuai dengan nama sound system masing masing layaknya seorang artis.

Prinsipnya, sejumlah warga akan mengidolakan sound system yang mengeluarkan suara lebih keras. Biasanya, sound system itu juga menimbulkan efek getaran kencang di sekitarnya.

Namun, tak jarang efek getaran itu justru membuat bangunan yang dilewati oleh sound system itu terdampak.

Baca Juga: Viral Pria Mengaku Polisi Palak Pedagang untuk Beli Rokok, Diminta Identitas Langsung Ngegas

Seperti yang dialami oleh seorang warga di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini.

Bangunan warungnya retak karena diduga efek dari sound system.

Hal itu terlihat dari unggahan video akun Facebook Muslimin Mus.

"efek sound karnaval pulo membuat tembok warung ibu ini retak," tulis keterangan unggahan video itu.

Dalam video terlihat tembok warung tersebut retak dan hampir roboh. Bahkan retakan terlihat di beberapa sudut rumah.

Baca Juga: Buntut Panjang Wakil Ketua DPRD Depok Injak Sopir Truk: Dihujat, Dilaporkan, dan Terancam Dipecat

"yo opo iki gaes, rubuh marene warunge ibuku  gaes (bagaimana ini gaes, habis ini roboh warungnya ibuku)," ujar perekam.

Dalam video juga terdengar seorang pria yang diduga pemandu acara karnaval.

Unggahan tersebut lantas mendapat sejumlah komentar dari warganet.

"tanggung jawab ngadain karnaval ini ya," ujar aris***

"ya Allah kasihan mas," kata maman***

"karnavalnya ngundang malapetaka berarti. Mending kalau karnaval lagi sound nya yang biasa-biasa aja, jangan ngundang yang jedag jedug daripada merugikan. Kalau gini bisa-bisa kena dosa panitianya," komen lilik***

"segera minta ganti rugi," kata muhamm***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More