SuaraMalang.id - Sampai saat ini sedikitnya sudah 12 orang diminta keterangan oleh polisi terkait tewasnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo bernama Albar Mahdi.
Polisi sejak juga sudah membentuk tim untuk menyelidiki kasus ini sejak awal-awal kasus itu mencuat di media. Tim bahkan ada yang ke Palembang menemui keluarga korban meminta izin untuk melakukan autopsi pada tubuh korban.
Selain itu, di Palembang tim juga akan dilakukan pengambilan berita acara atau kelengkapan berkas lainnya. Demikian disampaikan Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo.
"Sudah ada 12 saksi yang sudah kita periksa. Sampai hari ini juga masih kita lakukan pemeriksaan lagi," kata AKBP Catur dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu (07/09/2022).
"Ada yang ke Palembang, untuk meminta izin dilakukan autopsi kepada korban," katanya menambahkan.
Selain itu, kata Catur, tim juga ada yang bertugas berkomunikasi dengan Polda Jatim. Kemudian ada juga yang melakukan penyelidikan di Ponorogo. Total tim ini berjumlah 20 orang dari Satreskrim Ponorogo.
"Dengan ini bisa bekerja dengan cepat, terkoordinir dan berkolaborasi dengan baik," katanya menambahkan.
Sebelumnya, olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan di Pondok Gontor kemarin (6/9), Satreskrim Polres Ponorogo juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan itu, tentunya terkait dengan dugaan penganiayaan yang berujung pada kematian salah satu santri di pondok tersebut.
Barang bukti tersebut meliputi pentungan, air mineral, minyak kayu putih, hingga becak. Tidak dijelaskan secara jelas barang bukti pentungan itu digunakan untuk apa.
Dari keterangan sejumlah saksi, polisi menduga penganiayaan kepada santri oleh rekannya tersebut dipicu kesalahpahaman. Yakni terkait kekurangan perlengkapan alat, yang dipinjam saat perkemahan Kamis-Jumat (Perkajum).
"Barang bukti yang diamankan, ada pentungan, air mineral, minyak kayu putih dan becak," ujar AKBP Catur.
Berdasarkan keterangan saksi dari beberapa tenaga kesehatan dan prarekonstruksi yang dilakukan kemarin, Catur menyebut bahwa korban usai dianiaya sempat dilarikan ke IGD rumah sakit yang berada di lingkungan pondok.
Namun, saksi menyebut bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dibawa ke IGD rumah sakit. Korban santri asal Palembang itu, sudah meninggal di TKP.
"Dari prarekonstruksi itu, korban sempat dibawa ke IGD rumah sakit di lingkungan pondok, namun ternyata sudah dalam keadaan meninggal," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Pernyataan Ponpes Gontor Terkait Kasus Meninggalnya Santri, Akui Adanya Penganiayaan yang Sebabkan AM Wafat
-
Serahkan Kasus Kematian Santri di Gontor Sesuia Prosedur, Mahfud MD: Jadi Biar Saja, Ada Proses Hukumnya
-
Polisi Sebut Kasus Penganiayaan Berujung Kematian Santri Gontor Akibat Kesalahpahaman
-
Soroti Kasus Dugaan Kekerasan di Ponpes Gontor, Wapres Ma'ruf Amin Beri Perintah Tegas Ini
-
Kematian Santri Pondok Gontor, Polisi Amankan Pentungan dari TKP, Pelaku Diduga Lebih dari Satu
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Kasus Bullying di Sukun Gegerkan Publik, Pemkot Malang Turun Tangan!
-
Polresta Malang Kota Selidiki Kasus Perundungan Anak di Jalur Pemakaman, Video Viral di Medsos
-
Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada BRI Meningkat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User
-
Hari Kesehatan Nasional, BRI Peduli Donasikan Ambulans ke Daerah Terpencil: 637 Unit dalam 3 Tahun
-
BRI Jangkau 4.909 Desa Lewat Program Desa BRILiaN untuk Dorong Ekonomi Inklusif Nasional