SuaraMalang.id - Sejak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diumumkan naik dua hari lalu, Sabtu (03/09/2022), para ojek online dan sopir angkot mulai sambat biaya operasionalnya bengkak.
Di sisi lain, pendapatan dari para pekerja jasa transportasi itu masih sama dari sebelum kenaikan BBM. Hal ini misalnya diakui oleh salah satu pekerja ojek online di kawasan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Abdul Rohim (43).
Abang ojek online warga Desa sukorejo, Gondanglegi, itu memastikan naiknya harga BBM akan membengkakkan biaya operasionalnya. Ia mencontohkan, ketika BBM jenis Pertalite harganya masih Rp 7.650 saja, keuntungan yang didapat dari pekerjaannya sebagai ojek online menipis.
Itu terjadi karena biaya operasional yang nyaris tidak sebanding dengan pendapatan sebagai ojek online itu. Itu ketika harga belum naik. Nah, ketika naik otomatis biaya operasional semakin tinggi.
"Kalau sehari, biaya BBM kita rata-rata senilai 30 ribu, itu belum termasuk biaya makan kami selama di lapangan," ungkapnya saat ditemui, Minggu (4/9/2022).
Sementara pendapatannya dari ojek online, Rohim menyebut kalau sedang ramai senilai Rp 100 ribu per hari.
"Dipotong operasional seperti makan dan bensin, jadinya uang yang bisa kami bawa pulang kurang dari Rp 50 ribu. Kadang kalau sepi ya hanya bawa pulang Rp 20 ribu. Intinya tergantung pendapatan, karena pendapatam kami fluktuatif," ujarnya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (05/09/2022).
Terlebih, sejak Pandemi Covid-19, menurut bapak 2 anak itu, pendapatannya lebih banyak menurun, akibat pengguna layanan ojek online berkurang.
"Berkurangnya kemungkinan karena pemberlakuan Work From Home (WFH) saat itu, sekaligus pabrik banyak yang mem-PHK pegawainya," jelasnya.
Alhasil, Untuk mensiasati agar ada uang yang bisa dibawa pulang dari hasil bekerja, Rohim kerap membawa bekal makanan dari rumahnya.
"Dengan harga BBM yang semakin naik ini, tentu kami merasa susah. Karena pastinya akan ada pembekakan biaya operasional," ujarnya.
Senada dengan Rohim, sopir layanan transportasi antar kota (angkot), Suwignyo (63) juga melontarkan keluhan yang sama.
Menurutnya, kebijakan kenaikan harga BBM akan membuatnya semakin berat. Sebab, pengguna layanan transportasi umum saat ini sedikit.
Ia menyebut dalam sehari, untuk operasional mengantarkan penumpang trayek dari Terminal Hamid Rusdi, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ke Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang menghabiskan BBM jenis solar tidak kurang dari 30 liter per hari.
"Artinya jika perhitungan harga solar masih Rp. 5.150 per liter, maka butuh uang sekitar 154.500 per 30 liter," ujarnya.
Berita Terkait
-
Teriak Sambo saat Demo Tolak Kenaikan BBM di DPR, Massa HMI ke Polisi: Ngapain Bapak Urusin Kami, Urus Aja Ferdy Sambo!
-
Rupiah Diprediksi Tertekan Usai Harga BBM Naik
-
Kecewa Harga BBM Naik, Sekelompok Warga Jogja Minta Megawati Jewer Jokowi
-
Subsidi BBM Dicabut Akan Picu Kenaikan Jumlah Orang Miskin, Jokowi Akan Mengulang Era SBY?
-
Lewat Akun Twitter, Tokoh Muda NU Ini Sentil Anggota DPR di Tengah Naiknya Harga BBM
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota