Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 28 Agustus 2022 | 19:43 WIB
Direktur Riset SMRC Deni Irvani Saiful merilis hasil survei opini publik secara nasional SMRC bertajuk “Kejatuhan Sri Lanka dan Kita” di Jakarta, Minggu. (ANTARA/Boyke Ledy Watra)

SuaraMalang.id - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan hasil survei bertajuk survei opini publik secara nasional “Kejatuhan Sri Lanka dan Kita” menunjukkan mayoritas warga yakin pemerintah bisa mencegah terjadinya krisis ekonomi.

"Cukup banyak warga mengetahui di antara negara mengalami kesulitan, ada kasus Sri Lanka yang sampai jatuh karena kerusuhan massa. Kemudian kita tanya lebih lanjut, mayoritas menjawab sama kasus di Sri Lanka bisa terjadi di negara lain," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, yang menarik adalah SMRC juga bertanya kepada responden seberapa yakin Pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat mencegah kesulitan ekonomi yang terjadi seperti di Sri Lanka.

"Ternyata responsnya sangat positif, 69 persen menyatakan atau meyakini dapat mencegah mungkin akan terhindar dari kondisi yang dialami Sri Lanka. Artinya, kondisi Indonesia diyakini lebih baik dibandingkan dengan kondisi yang dialami Sri Lanka," kata dia.

Baca Juga: Raksasa Game Tencent Akan PHK Ribuan Karyawan Efek Krisis Ekonomi dan Aturan China

 Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga melakukan survei soal ekonomi nasional, dan mayoritas warga optimistis kondisi ekonomi nasional tahun depan lebih baik.

"Jadi saya kira ini temuan yang sangat positif tentang kondisi ekonomi rumah tangga dan juga nasional menurut persepsi masyarakat," kata Deni.

Hasil survei, menurut dia, menyebutkan mayoritas warga atau sekitar 62,1 persen yang disurvei menilai kondisi ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dibandingkan tahun ini.

 "Jauh lebih banyak dibandingkan yang mengatakan lebih buruk atau jauh lebih buruk, sebanyak 6,2 persen," kata dia.

Survei dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Global, Isran Noor Sebut Kaltim Tak Akan Terpengaruh: Tidak Ada Masalah

Dari populasi itu, SMRC memilih secara acak dengan metode multistage random sampling 1.220 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Load More