Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 24 Agustus 2022 | 08:28 WIB
Ilustrasi mayat perempuan (shutterstock)

SuaraMalang.id - Nasib tragis dialami seorang siswa di SMKN 2 Jember Jawa Timur. Ia tewas setelah menerima tendangan maut kawannya di sekolahan, Selasa (23/08/2022).

Peristiwa perkelahian ini terjadi saat jam ganti pelajaran dari jam tujuh ke delapan. Korban adalah siswa jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, sementara pelaku adalah siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Belum diketahui pasti motif perkelahian ini. Saat itu korban dipanggil oleh pelaku. Keduanya lalu nampak sedang mengobrol. Demikian disampaikan Kepala SMKN 2 Jember Suprihartono, menirukan kesaksian siswa.

Saat itu, korban nampak meminta maaf kepada pelaku. Keduanya juga nampak bersalaman. Namun tiba-tiba saja pelaku menendang leher si korban.

Baca Juga: Nahas, Siswa SMKN 2 Jember Tewas Usai Ditendang Teman di Sekolah

"Korban saat itu hendak pindah ke bengkel otomotif. Sebelum pindah, pelaku datang ke kelas korban, menunggu di pintu dan melambaikan tangan kepada korban," kata Kepala SMKN 2 Jember Suprihartono.

Korban kemudian keluar menemui pelaku. "Menurut saksi, mereka sempat omong-omong dan si korban ini minta maaf lalu bersalaman. Pelaku juga mau diajak bersalaman. Tapi si pelaku menendang satu kali, kena leher korban," kata Suprihartono.

Setelah terjatuh karena ditendang, korban masih berusaha berdiri. Namun ia kemudian jatuh lunglai, pingsan. Dia segera dibawa ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS).

Dia mendapat bantuan oksigen. Petugas UKS menyarankan agar korban dibawa ke Rumah Sakit dr. Soebandi. "Kami bawa langsung ke rumah sakit. Ternyata tidak tertolong," kata Suprihartono dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Empat orang yang menjadi saksi kekerasan itu dimintai keterangan oleh polisi. "Pelakunya juga sudah diamankan. Kasus ini ditangani PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), karena pelaku dan korban masih di bawah umur. Belum berusia 17 tahun," kata Suprihartono.

Baca Juga: Kasus Siswa Tewas akibat Ditendang, Polres Jember masih Lakukan Pendalaman usai Olah TKP

Sebagai siswa baru, pelaku tidak tercatat sebagai anak nakal. "Kami juga tidak menduga. Kelasnya juga dekat pos Satpam," ujarnya.

"Tidak ada tanda-tanda (keributan). Mungkin karena anak itu datang dengan perilaku tidak mencurigakan, memanggil temannya, dianggap memanggil saja," kata Suprihartono.

Direktur Rumah Sakit dr. Soebandi Hendro Soelistijono mengatakan, korban tidak sempat dirawat dan langsung dibawa ke kamar mayat. "Dia sudah meninggal dunia," katanya menegaskan.

Load More