SuaraMalang.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengizinkan para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memeriksa kompleks nuklir Zaporizhzhia.
Direktur jenderal pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyambut baik pernyataan Putin, dan mengatakan dia bersedia untuk memimpin kunjungan ke pabrik itu sendiri.
"Dalam situasi yang sangat bergejolak dan rapuh ini, sangat penting bahwa tidak ada tindakan baru yang diambil yang bisa lebih membahayakan keselamatan dan keamanan salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia," kata Rafael Grossi mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Sabtu (20/8/2022).
Meskipun menunjukkan beberapa kesediaan untuk memberikan akses ke inspektur, para pejabat Rusia dengan tegas menolak tuntutan internasional untuk mendemiliterisasi situs tersebut.
Ivan Nechayev, wakil direktur departemen informasi dan pers kementerian luar negeri Rusia, mengatakan bahwa langkah seperti itu akan membuat pabrik "bahkan lebih rentan".
Kremlin membuat pengumuman itu setelah terjadi komunikasi antara Putin dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya tentang situasi di pabrik tersebut.
Guterres mengatakan aktivitas militer di sekitar Zaporizhzhia harus diakhiri dan mendesak Moskow untuk memberikan akses kepada para inspektur.
Situs tersebut berada di bawah pendudukan Rusia sejak awal Maret, tetapi teknisi Ukraina masih mengoperasikannya di bawah arahan Rusia.
Baca Juga: Rusia Serang Wilayah Kharkiv Ukraina, Apartemen Hancur dan Menewaskan Enam Warga Sipil
Dalam pembacaan setelah panggilan telepon antara para pemimpin Prancis dan Rusia itu, Rusia mengatakan bahwa Putin telah setuju untuk memberikan "bantuan yang diperlukan" kepada penyelidik PBB untuk mengakses situs tersebut.
"Kedua pemimpin mencatat pentingnya" mengirim ahli IAEA ke pabrik untuk penilaian "situasi di lapangan," kata pihak Kremlin.
Pejabat Ukraina mengatakan Rusia telah mengubah kompleks itu menjadi pangkalan militer dengan mengerahkan peralatan militer, senjata, dan sekitar 500 tentara yang menggunakan situs itu sebagai perisai untuk menyerang kota-kota di seberang Sungai Dnieper.
Beberapa pekan terakhir, area di sekitar fasilitas itu juga mendapat serangan artileri berat, dimana Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas serangan itu.
Pada hari Kamis, selama pertemuan dengan Guterres dan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengkritik serangan "sengaja" Rusia terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir itu.
Rusia sendiri telah mengajukan surat kepada Dewan Keamanan PBB yang merinci "provokasi" yang dituduhkan Ukraina merencanakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Misi Rusia ke PBB menuduh Ukraina ingin menyebabkan "apa yang mereka yakini sebagai kecelakaan kecil", yang terdiri dari kebocoran radiasi, yang bisa menjadikan Rusia dituduh melakukan "terorisme nuklir".
Surat itu membantah bahwa pasukan Rusia menyimpan senjata di lokasi. Ini mengulangi tuduhan bahwa Ukraina telah menembaki pabrik.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia adalah yang terbesar di Eropa dan telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret.
Rusia menolak seruan untuk demiliterisasi total di daerah sekitar pembangkit nuklir itu, tetapi mengizinkan pejabat PBB untuk mengunjungi dan memeriksa kompleks nuklir Zaporizhzhia.
Berita Terkait
-
2024 Rencana Rusia Out dari ISS
-
Presiden Erdogan Siap Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Ajak Kedua Pemimpin Bernegosiasi di Turki
-
4 Fakta Menarik di Balik Rencana Xi Jinping dan Putin ke KTT G20 Bali
-
Pasukan China Latihan Perang Bersama Rusia, Amerika Cuek
-
Kali Ketiga Gudang Amunisi Meledak, Rusia Sebut Sabotase
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Apa Itu Tecnifibre Store Indonesia?
-
BFF 2025: BRI Hadirkan Program Spesial untuk Pengunjung Festival Fashion dan Beauty
-
Investor China Tertarik Garap Gerbang Sukapura Bromo Jadi Miniatur UMKM
-
BFLP 2025 Resmi Dibuka, BRI Cari Talenta Muda Lewat Lowongan Kerja Inklusif
-
BRI Singapore Branch Jembatani Investasi Internasional ke Indonesia