SuaraMalang.id - Fenomena bediding--kondisi cuaca dingin di malam hari--memang sedang terjadi di Banyuwangi. Oleh sebab itu warga diminta berhati-hati.
Dinas Kesehatan Banyuwangi mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan. Sebab fenomena cuaca dingin di malam hari ini bisa memicu gangguan kesehatan.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, gangguan kesehatan ini seperti batuk pilek, bibir pecah-pecah hingga mimisan.
"Karena cuaca yang cenderung lebih dingin dari biasanya, dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti batuk pilek, bibir pecah-pecah, mimisan, kulit menjadi kering, bibir dan kulit telapak kaki bisa pecah-pecah," kata Amir, dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Jumat (5/8/2022).
Amir juga membeberkan, adapun penyakit yang berisiko kambuh akibat fenomena Bediding ini seperti asma (sesak panas), rinitis alergi (pilek alergi), sinusitis hingga alergi kulit karena udara dingin. Hal ini perlu diwaspadai terutama bagi warga usia lanjut.
"Jika bediding terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh (hipotermia). Masyarakat yang mempunyai risiko tinggi gangguan kesehatan karena cuaca dingin, yaitu orang usia lanjut, masyarakat dengan komorbid, penyakit diabetes, gangguan jantung, dan pembuluh darah," ungkapnya.
Dinkes menyarankan, selama fenomena Bediding berlangsung, agar diminta menggunakan jaket yang dapat menutupi seluruh tubuh. Serta masker, tutup kepala, kaos kaki tebal dan sarung tangan, terutama saat pagi hari dan malam hari.
Baca Juga: Truk Terguling di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Istri Sopir Terluka
"Upayakan agar tubuh tetap dalam keadaan sehat dan daya tahan tubuh tetap terjaga. Bisa juga mengolesi lotion pada bibir, kulit tangan dan telapak kaki agar kulit tidak mengering dan tidak menimbulkan luka. Minum air hangat yang cukup untuk mencegah agar tidak jatuh kedalam dehidrasi," ujarnya.
Sementara, berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, fenomena Bediding merupakan suhu dingin di tengah musim kemarau.
Fenomena Bediding, dimana kondisi pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin. Hal itu sebenarnya hal yang wajar dan normal terjadi saat memasuki musim kemarau.
"Saat ini Banyuwangi telah masuk musim kemarau. Suhu udara cenderung lebih rendah dari biasanya. Rata-rata mencapai 18,4 derajat celcius hingga 23,4 derajat celcius," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Benny Gumintar.
Benny menyebut, adapun salah satu faktor penyebabnya yakni pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia. Kondisi ini disebut juga dengan Monsun Dingin Australia.
"Faktor lain juga disebabkan oleh menipisnya kandungan air di dalam tanah dan kandungan uap air udara juga dinilai rendah. Dibuktikan dengan rendahnya tingkat kelembaban udara yang mencapai 75 persen," ujarnya.
Baca Juga: Petugas Kesulitan Evakuasi dan Kubur Bangkai Paus Sperma yang Mulai Membusuk
"Oleh karena itu masyarakat tetap harus menjaga kekebalan tubuh dari cuaca yang cenderung lebih dingin ini," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Abdullah Azwar Anas Kuliah di Mana? Santer Dikabarkan Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
-
Pesona Pantai Cacalan, Asyik dan Seru Buat Jalan-Jalan!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Seribuan Lebih Suami Istri di Kota Malang Cerai, Faktornya Paling Banyak Judi
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024