SuaraMalang.id - Hama wereng menyerang puluhan hektare tanaman padi warga Dusun Ingasrejo Desa Beran Kecamatan/ Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ( Jatim ).
Akibatnya, puluhan hektare lahan pertanian tersebut gagal panen. Padi dengan tinggi 15 – 20 sentimeter tidak berkembang. Bulir-bulir padi tidak muncul, sekalipun muncul tak ada isinya.
Karena kondisinya seperti itu maka para petani padi ini kemudian membabati semua tanamannya. Penyebab gagal panen kali ini adalah serangan hama wereng batang coklat.
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, serangan hama wereng pada batang tanaman tersebut membuat padi menguning dan tidak berkembang.
Baca Juga: Inilah Aspirasi Pelaku UMKM Ekonomi Kreatif di Ngawi
“Tidak bisa tumbuh, tanaman menguning dan kemudian mati,” kata Suyoto, salah satu petani di Dusun Ingasrejo Desa Beran Kecamatan Ngawi, Jumat (29/7/2022).
Suyoto mengatakan sawah dua hektar padi miliknya diserang hama wereng sejak masih usia 45 – 50 hari pasca tanam. Di awal menanam, kondisi tanaman masih sangat bagus.
Usai dipupuk, tanaman pun berhenti tumbuh. Ditambah, terserang hama wereng daun padi banyak yang berlubang. Dampaknya malai padi tidak tumbuh atau membusuk sehingga membuatnya kosong.
Dia menyebutkan hingga padinya berusia 60 hari terus melakukan pengobatan dengan penyemprotan insektisida agar hama wereng bisa musnah. Namun hal tersebut sia-sia, lima botol obat insektisida tidak mampu menanggulangi hama wereng.
“Saya sudah habis lima botol obat, kira-kira per botolnya seharga Rp175 ribu,” terangnya.
Baca Juga: Rehabilitasi Benteng Van den Bosch Ngawi Hampir Selesai, Diharapkan Jadi Wisata Edukasi
Suyoto mengatakan serangan hama wereng tersebut disebabkan musim yang tidak normal.
Pada saat hujan lebat yang masih turun di akhir Juni dan awal bulan Juli lalu, wereng batang coklat mulai masif menyerang padi para petani.Padahal musim tanam kedua diharapkan para petani bisa maksimal.
Tidak hanya sawahnya saja yang terkena hama wereng. Dia mengatakan puluhan hektar sawah di timur tol Ngawi – Kertosono tersebut terancam gagal panen.
Totalnya sekitar, 20 hektar, belum lagi di wilayah dusun yang lain. Dirinya dan rekan sesama petani hanya pasrah di musim tanam kedua tidak panen.
Bahkan, Suyoto akhirnya terpaksa membabat habis tanaman padinya untuk makan hewan ternak.
“Tenaga dan uang sudah ludes, ya akhirnya dibabati semua untuk pakan ternak. Kami bingung mau melunasi utang bank. Karena modal dari bank semua,” katanya.
Berita Terkait
-
Siapa Ryan Brhns? Kiper Keturunan Ngawi-Padang yang Kini Berkarier di Liga Belanda, Calon Penerus Maarten Paes
-
Miris, Bayi 9 Bulan Ikut Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Di Tol Boyolali
-
Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut Rombongan SDI Daruf Falah Di Tol Solo-Ngawi Tewaskan 6 Orang
-
Diresmikan di Ngawi, Menteri PANRB: Roh MPP Adalah Pengintegrasian Layanan Publik
-
MPP ke-207 Diresmikan di Ngawi, Menteri PANRB: Roh MPP Adalah Pengintegrasian Layanan Publik
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Respons Kris Dayanti Setelah Tahu Hasil Hitung Cepat Pilwali Kota Batu
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara
-
Momen Bahasa Isyarat Antara CS BRI dengan Nasabah Penyandang Disabilitas Dapat Aplaus Publik