SuaraMalang.id - Badai disertai petir melanda negara bagian Bihar, India bagian Timur. Akibat fenomena cuaca ekstrem tersebut, 20 orang dilaporkan tewas tersambar petir.
Puluhan korban jiwa akibat tersambar petir itu terjadi dalam waktu 24 jam terakhir. Wilayah terdampak di delapan distrik di negara bagian Bihar.
Badai dan petir disertai kilat diperkirakan masih akan melanda wilayah di bagian utara negara bagian itu, pada Rabu dan Kamis.
Ketua Menteri Bihar, Nitish Kumar telah meminta orang-orang untuk mengikuti saran dari otoritas penanggulangan bencana negara bagian.
Baca Juga: 5 Film Semi India yang Tampilkan Artis Bollywood Tanpa Sehelai Benang Pun
Ratusan orang meninggal di India setiap tahun dalam insiden disambar petir selama hujan monsun.
Salah satu alasan yang dikutip, tingginya jumlah kematian itu karena banyaknya orang yang bekerja di luar ruangan di India dibandingkan dengan bagian lain dunia, yang membuat mereka lebih rentan.
Pada hari Selasa, Kumar mengumumkan pemerintah akan memberi kompensasi 400.00 rupee ($5.008; £4.154) untuk keluarga masing-masing almarhum.
The Times of India melansir, Kepala Menteri juga telah mengadakan pertemuan minggu lalu dan meminta pejabat negara untuk memasang penangkal petir di semua gedung pemerintah, termasuk sekolah dan rumah sakit.
"Posisi geografis negara bagian Bihar memang membuatnya sangat rentan terhadap sambaran petir yang sering terjadi selama musim hujan," kata laporan itu.
Baca Juga: Daerah Potensi Paparan Hujan Petir di Jabar Berkurang
Bulan Februari tahun ini, BBC melaporkan bahwa jumlah sambaran petir di India telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir .
Data satelit yang dikumpulkan oleh Institut Meteorologi Tropis India juga menunjukkan bahwa serangan telah "meningkat pesat" antara 1995 hingga 2014.
India mencatat lebih dari 18 juta sambaran petir antara April 2020 hingga Maret 2021, menurut sebuah studi oleh Climate Resilient Observing Systems Promotion Council. Angka ini naik 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berita Terkait
-
Honda CUV e: dari Jakarta ke India, Bawa Revolusi Mobilitas Listrik
-
Prabowo Bujuk PM India Narendra Modi Agar Kirim Profesor hingga Nakes ke Indonesia, Ini Alasannya!
-
3 Film India Dibintangi Raashi Khanna Tayang 2024, Ada The Sabarmati Report
-
4 Film yang Dibintangi Vikrant Massey di Tahun 2024, Terbaru Ada The Sabarmati Report
-
Kenapa Mobil Tempat Aman untuk Berlindung Saat Banyak Petir
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir
-
Apple Watch SE untuk iPhone Berapa? Panduan Lengkap dan Tempat Membelinya!
-
Viral! Akibat Parkir Sembarangan, Mobil di Malang Digantungi Sampah oleh Warga
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara