SuaraMalang.id - Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengklaim dirinya tahu bagaimana cara "menyelesaikan" perang yang berkecamuk di Ukraina.
Presiden Bolsonaro akan menyampaikan saran yang ia punyai kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Rencananya, dia akan berbicara dengan Zelenskyy, minggu depan melalui telepon.
"Saya akan sampaikan pendapat saya, apa yang saya pikirkan. Penyelesaian untuk masalah ini. Saya tahu cara menyelesaikannya. Tapi saya tidak akan memberi tahu siapa pun," kata Bolsonaro kepada pers di sela-sela kunjungannya ke Negara Bagian Maranho di Brazil timur laut.
"Penyelesaian untuk kasus ini akan seperti bagaimana perang Argentina dengan Inggris berakhir pada 1982," katanya, tanpa memberikan keterangan terperinci.
Argentina dan Inggris berperang dalam waktu singkat pada 1982 menyangkut kedaulatan Pulau Falkland di Atlantik utara, yang di Argentina dikenal sebagai Malvinas.
Bolsonaro sudah menjadwalkan berbicara dengan Zelenskyy pada 18 Juli.
Ia mengatakan pemimpin Ukraina itu adalah pihak pertama yang mengontak dan ia langsung setuju untuk mengadakan pembicaraan melalui telepon.
Sang presiden Brazil pada Februari mengunjungi mitranya, Presiden Rusia Vladimir Putin, di Moskow, beberapa hari sebelum Rusia mulai melancarkan invasi ke Ukraina.
Berbisnis dengan Rusia
Baca Juga: Popasna di Ukraina Kini Jadi Kota "Hantu" Setelah Diduduki Rusia
Bolsonaro sejauh ini mengambil sikap netral terhadap konflik tersebut. Brazil ingin terus berbisnis dengan Rusia.
Pada awal pekan ini, menteri luar negeri Brazil mengupayakan pembelian sebanyak mungkin solar dari Rusia.
Rusia juga merupakan pemasok penting pupuk ke Brazil, negara di Amerika Selatan yang punya kekuatan pertanian.
"Perang ini telah menyebabkan gangguan sangat berat. Lebih sedikit untuk Brazil, jauh lebih banyak untuk Eropa," kata Bolsonaro.
Perang Argentina-Inggris mulai berlangsung pada April 1982 ketika pasukan Argentina mendarat di kepulauan yang dikendalikan oleh Inggris itu.
Inggris kemudian mengerahkan pasukan angkatan laut untuk merebut kembali pulau tersebut.
Pasukan Argentina, yang miskin peralatan, tidak terlalu punya peluang dan dua bulan kemudian Argentina menyerah. [Antara]
Berita Terkait
-
Komandan Pasukan Khusus Ukraina Ditangkap, Diduga Bocorkan Rencana Operasi ke Rusia
-
Donald Trump Janji Perkuat Militer AS dan Akhiri Perang Ukraina-Rusia
-
Serangan Udara Rusia Hantam Odesa, Satu Tewas dan Puluhan Terluka
-
Yoon Suk-yeol: Korsel Siap Tingkatkan Dukungan ke Ukraina Jika Korut Terus Bantu Rusia
-
Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Drone Serang, Kerja Sama Militer Korut-Rusia Makin Erat
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Selebgram Blitar Ditangkap Polisi, Promosi Judi Online di Medsos
-
Tragis! Pemotor CBR 250 Tewas Tertabrak Truk di Simpang Tiga Blimbing
-
Malang Tempo Dulu Bakal 'Comeback'? Ini Janji Calon Wali Kota Wahyu Hidayat
-
Heboh! Banner Satire 'Pilih Saya Residivis' Gegerkan Pilkada Kota Malang
-
Gerebek Kontrakan di Lawang, Polisi Sita 65 Paket Sabu Siap Edar