Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 14 Juli 2022 | 10:45 WIB
Ilustrasi ternak sapi (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).

SuaraMalang.id - Kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jember Jawa Timur ( Jatim ) kian mengganas dalam beberapa hari terakhir.

Angka kasusnya meningkat beberapa kali lipat. Saat ini saja, sebanyak 11 ribu ternak telah dinyatakan positif terpapar virus ini, hingga Rabu (13/07/2022).

Jumlah tersebut meningkat sekitar 1000 ekor, jika dibandingkan dengan data yang dilaporkan sebelumnya pada Selasa (12/7/2022) lalu, yakni 10.823 ekor.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember drh Andi Prastowo, saat memberikan sambutan dalam acara penyambutan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) di Kantor DKPP Jember, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: Polres Toba Periksa Keluar-Masuk Hewan Ternak

“Sekarang ini sudah ada sebelas ribu lebih kasus PMK di Jember,” katanya dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Kamis (14/07/2022).

Menurutnya, saat ini langkah yang dilakukan oleh, DKPP Jember adalah terus menggencarkan vaksinasi hewan.

Kendati demkian, dirinya menilai peningkatan kasus PMK di Jember sangat berbanding terbalik dengan dengan jumlah petugas yang melaksanakan vaksinasi.

“Tentu tidak cukup, karena populasi ternak di 226 desa yang ada di Jember itu berjumlah hampir 300 ribu ekor,” ucapnya.

Hal senada juga dipaparkan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Jember drh Elok Kristansi, yang menyebut bahwa saat ini kasus PMK telah menyebar di seluruh penjuru Jember.

Baca Juga: Wabah PMK Merebak, Penjual Daging Sapi Keluhkan Penjualan yang Semakin Menurun

“Untuk Jember sendiri, penyakit ini sudah di atas 11 ribu dan itu sudah di 31 Kecamatan menyebarnya,” ungkapnya, saat ditemui oleh sejumlah media di kantornya, Rabu (13/7/2022).

drh Elok mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakkan oleh DPKP Jember, seperti sosialisasi, penyemprotan pasar hewan, pengobatan kepada ternak yang sakit dan vaksinasi.

Meski demikian, dirinya meminta agar peternak tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan ternaknya.

“Kami sudah lakukan berbagai langkah ya, ada sosialisasi, vaksinas, penyemprotan di pasar hewan dan pengobatan bagi hewan yang sakit,” lanjutnya.

Tak sampai disitu, DPKP juga telah bersiinergi bersama 16 Mahasiswa FKH UNAIR, sebagai salah satu upaya untuk melakukan penanganan dan pencegahan, guna menekan kasus PMK yang marak terjadi di Jember.

“Mereka nantinya akan membantu kami, untuk penanganan dan pencegahan PMK di Jember,” katanya.

Load More