Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 13 Juli 2022 | 07:37 WIB
Rohani Simanjuntak menunjukkan foto keponakannya, mendiang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak sesama polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri. (Foto: Metrojambi.com)

SuaraMalang.id - Sejak semalam kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Polisi J alias Nopryansah Yosua Hutabarat terus menjadi sorotan publik.

Brigadir J sebelumnya diberitakan tewas ditembak oleh rakan sejawatnya, yakni Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Pagi ini, Brigadir J masuk trending Twitter Indonesia sebab telah dicuitkan sebanyak 15,3 ribu kali. Banyak orang menyayangkan peristiwa tersebut.

Akun Twitter @Cintada16 misalnya, Ia menulis cuitan begini: "Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut anaknya merupakan seorang sniper jadi merasa janggal kalau anaknya menembak tidak mengena. Masak rumah jendral tidak ada CCTV."

Baca Juga: Nasib Pilu Calon Istri Brigadir J: Rencana Nikah 7 Bulan Lagi Buyar, Kekasih Tercinta Tewas Ditembak Sesama Polisi

Lalu akun @cybsquad_ yang menyindir sejumlah pemberitaan media yang dinilai menyudutkan keluarga Brigadir J. "Sayang sekali Brigadir J sudah tak bisa memberi klarifikasi atas judul beritamu yg menggebu gebu ini."

Adapun untuk update kasusnya sendiri, kini Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya baru saja memeriksa dua orang saksi. Kedua saksi adalah pembantu dan sopir istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Ada saksi R sama saksi K. Kalau R itu sopirnya ibu, kalau K kayanya pembantu ya," kata Budhi saat ditemui wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Menurutnya, K dan R harus menjalani pemeriksaan lantaran sempat berada di tempat kejadian perkara. Adapun Budhi menyebut saksi yang diperiksa untuk kasus ini berjumlah enam orang.

Baca Juga: Jadi Perhatian Jokowi, Kapolri Bentuk Tim Ungkap Kasus Polisi Tembak Polisi

Load More