SuaraMalang.id - Kasus penembakan terhadap pejabat kembali terjadi. Kali ini terjadi di Brazil. Marcelo Arruda, pengurus Partai Pekerja (PT) sayap kiri tewas ditembak saat merayakan ulang tahunnya.
Saat itu, Marcelo sedang merayakan ulang tahunnya di kota Foz de Iguacu, negara bagian Parana, Brazil selatan, bersama keluarga dan koleganya, Minggu (10/07/2022).
Diduga, pelaku penembakan merupakan seseorang yang diduga pendukung Presiden Jair Bolsonaro. Hal ini disampaikan polisi negara bagian dan saksi mata di sana.
Menurut laporan polisi Parana dan seorang saksi, sipir penjara federal Jorge Jose da Rocha Guaranho muncul di pesta itu meski tak diundang.
Dia mengarahkan pistolnya sambil memaki-maki tamu yang hadir dan meneriakkan kata-kata yang mendukung Bolsonaro.
Aluizio Palmar, seorang jurnalis yang hadir di pesta itu, mengatakan Guaranho, yang menyebut Bolsonaro sebagai "legenda", sempat pergi.
Namun, pria itu kembali lagi sekitar 15-20 menit kemudian lalu mengarahkan pistolnya ke Arruda, kata Palmar.
Arruda, yang juga bersenjata karena bekerja di satuan pengamanan kota, meminta Guaranho untuk berhenti seraya mengatakan bahwa dirinya adalah seorang petugas keamanan.
Kedua pria itu lalu saling menembak dan sama-sama tewas, menurut pernyataan PT, laporan polisi dan gambar-gambar dari rekaman kamera pengintai yang dimuat media lokal.
Baca Juga: Model Ini Berakhir Tewas Karena Rudal Setelah Jadi Tentara dan Bantu Ukraina
"Satu lagi kawan kita tercinta berpulang pagi ini, seorang korban intoleransi, kebencian dan kekerasan politik," kata presiden nasional PT, Gleisi Hoffmann, dalam pernyataan.
Kematian kedua pria itu menjadi pertanda buruk bagi pemilihan umum Brazil pada Oktober mendatang.
Banyak kalangan menilai pemilu itu bakal berlangsung panas di tengah situasi politik Brazil yang terpolarisasi
Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva adalah calon presiden dari PT dan kini mengungguli Bolsonaro dalam jajak-jajak pendapat.
Bolsonaro, yang kerap mencemooh Lula dan kelompok sayap kirinya, telah melontarkan gagasan untuk tidak menerima kekalahan dalam pemilu.
Dia menyebutkan sejumlah klaim yang tak berdasar tentang kecurangan pemilu dan masalah dalam sistem pencoblosan elektronik Brazil.
Berita Terkait
-
Model Ini Berakhir Tewas Karena Rudal Setelah Jadi Tentara dan Bantu Ukraina
-
Viral Transgender Ikut Kompetisi Bokong Terindah di Brazil, Tuai Kontroversi
-
Tersangka Penembakan Massal Di Chicago Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup Tanpa Pembebasan Bersyarat
-
Titik Terang Masa Depan Neymar di Tangan Pelatih Baru PSG
-
Bawa dari Thailand, Bule Brazil Ini Mengaku Tak Tahu Jika di Indonesia Ganja Dilarang
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Pemkot Malang Percepat Program Bantuan 50 Juta untuk RT
-
BRI Hadirkan Penawaran Eksklusif bagi Nasabah Pengguna BRImo, Diskon Nonton Konser Babyface!
-
Kapitalisasi Pasar Besar, BRI Sabet Penghargaan di Ajang Top 50 Emiten 2025
-
Malam Minggu Anti Bokek! Klaim DANA Kaget Sekarang Dan Banjir Rezeki
-
Rawon Lovers Merapat, Ini 5 Warung Rawon di Malang yang Murah, Enak, dan Legendaris