SuaraMalang.id - Seorang mengaku pengacara mengancam keluarga korban dugaan kasus pencabulan oleh pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi berinisial FZ.
Keluarga korban dihubungi, baik melalui pesan singkat dan telepon, oleh seseorang tak dikenal dan meminta agar laporan polisi dicabut.
Mirisnya, penelepon mengancam melaporkan balik.
"Ada orang yang tiba-tiba menelepon dan meminta untuk mencabut laporan yang sudah masuk, katanya kalau nanti tidak terbukti bisa jadi terlapor akan melaporkan balik dengan dalih pencemaran nama baik," kata salah satu keluarga korban berinisial S, Selasa (28/6/2022).
Sudah ada dua penelepon, lanjut dia, mengaku pengacara dan mendesak pencabutan laporan polisi terkait dugaan kasus pencabulan santri tersebut.
Kendati terus menerima 'teror', pihaknya enggan menggubris.
Selain dihubungi secara pribadi, para korban juga dimasukkan ke dalam grup WhatsApp yang mengarah kepada hal yang sama, yakni meminta pihak pelapor mencabut laporannya.
"Caranya agak halus, tidak langsung meminta tetapi sedikit menakut-nakuti akan melaporkan balik kalau tidak terbukti bersalah. Akhirnya orang tua korban ada yang marah, tiba-tiba grup dibubarkan," ungkap S.
Atas insiden mengejutkan ini, S berharap pihak lembaga perlindungan saksi dan korban ikut andil memberi pendampingan terhadap korban dan saksi, untuk segera bisa mengungkap kasus ini.
Baca Juga: Para Santri Tinggalkan Pesantren di Banyuwangi, Diduga Terdampak Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes
"Kami harap komnas perempuan turun ataupun lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK). Agar kasus ini segera terungkap dan tidak terjadi aksi teror seperti ini," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus pencabulan yang dilakukan FZ yang merupakan salah satu pengasuh Ponpes di wilayah Kecamatan Singojuruh tengah masuk ke dalam tahap penyidikan oleh Polresta Banyuwangi, rencananya besok, Rabu (29/6/2022) terlapor akan dipanggil dan diperiksa pihak kepolisian.
Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi
Berita Terkait
-
Para Santri Tinggalkan Pesantren di Banyuwangi, Diduga Terdampak Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes
-
Santri yang Mengaku Dicabuli Pengasuh Pondok Pesantren di Banyuwangi Bertambah Banyak
-
Pencabulan Santri di Banyuwangi, PCNU: Bedakan Perilaku Pribadi dan Lembaga Pondok Pesantren
-
Lansia 67 Tahun di Bukittinggi Diduga Cabuli Bocah Perempuan di Atas Motor
-
Miris! Pria Lansia Tega Cabuli Bocah 9 Tahun Di Atas Motor, Kini Terancam Menua Di Penjara
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget