SuaraMalang.id - Kasus pencabulan santri yang dilakukan pimpinan Pondok Pesantren di Banyuwangi menuai respons dari berbagai kalangan, termasuk Pengurus Cabang NU setempat.
Belakangan PCNU bersama sejumlah pengurus ponpes di wilayah setempat menggelar musyawarah bersama, Senin (27/6/2022). Mereka menyikapi kasus pencabulan yang dilakukan pengurus Ponpes berinisial Fz.
Seperti dijelaskan Ketua PCNU Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini. Ia meminta masyarakat lebih bijak dalam menyikapi kasus tersebut.
Kasus tersebut, kata Gus Makki, murni kesalahan yang dilakukan oleh personal Fz. Secara garis besar tidak ada kaitannya dengan institusi lembaga pondok pesantren yang dinaungi Fz.
"Agar dibedakan tindakan pribadi, perilaku pribadi dengan lembaga pondok pesantren," kata Gus Makki, seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Selasa (28/06/2022).
Pihaknya pun meminta aparat kepolisian juga berlaku objektif dalam menangani kasus tersebut. Dengan tidak terus menyeret nama institusi ponpes ke ranah yang lebih dalam.
Karena hal itu akan berpengaruh pada internal ponpes dan ponpes lain yang ada di 'Bumi Blambangan'.
"Sempat muncul statment di masyarakat yang menyatakan jangan mondok di Desa Padang, Singojuruh. Akhirnya kan berimbas pada pondoknya bahkan pondok lain yang berada satu desa juga ikut terkena imbasnya," ujar dia.
Pihaknya pun berkomitmen untuk membantu mengembalikan marwah dan citra ponpes khususnya ponpes yang diasuh terlapor. Bagaimana proses ponpes tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Miris! Pria Lansia Tega Cabuli Bocah 9 Tahun Di Atas Motor, Kini Terancam Menua Di Penjara
"Di luar proses hukum, kami akan melakukan upaya bagaimana menenangkan masyarakat, santri, wali santri maupun alumni," tegasnya.
Mengenai kasus tersebut, pihaknya memasrahkan proses hukum kepada pihak yang berwajib.
"Ini adalah urusan pribadi dan menjadi tanggung jawab pribadi Fz. Semua proses hukum kami percayakan kepada kepolisian, kami juga percaya bahwa polisi bisa bekerja secara profesional," tandasnya.
Sebagai informasi, warga Banyuwangi dihebohkan dengan kabar dugaan pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan oleh pengasuh ponpes di Kecamatan Singojuruh.
Sedikitnya ada 5 santriwati dan 1 santri putra yang diduga menjadi korban tindakan asusila tersebut.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan telah mengumpulkan bukti-bukti. Kasus ini sudah masuk tahap penyidikan.
Berita Terkait
-
Miris! Pria Lansia Tega Cabuli Bocah 9 Tahun Di Atas Motor, Kini Terancam Menua Di Penjara
-
Akses Banyuwangi-Bondowoso Lewat Erek-erek Ijen Lumpuh Total Gara-gara Longsor
-
3 Pemuda Banyuwangi Terkapar Bersimbah Darah Diamuk Gerombolan Bermotor, Hartanya Juga Dijarah
-
Sejumlah Peristiwa Jadi Sorotan Kemarin, Aksi Ronaldinho di Malang Sampai Kasus DBD Mengganas di Banyuwangi
-
Guru Ngaji di Mojokerto Dilaporkan ke Polisi Lakukan Pelecehan Seksual
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa