SuaraMalang.id - Bos sepatu Mojokerto, Andri Budi Santoso (46) sempat mengirim pesan singkat melalui WhatsApp sebelum ditemukan tewas bunuh diri di pusara istri. Pesan itu diterima calon istri, Fitryaningsih (30).
Pesan itu baru diketahui Fitri usai salat magrib, pada Senin (20/6/2022) lalu. Persisnya setelah menerima panggilan telepon dari anak calon suaminya.
“Almarhum WA ‘pean tambah cantik’. Setelah itu ‘aku mati saiki dik’. Pesan terakhir itu sekitar jam 17.30 WIB. Saya belum sempat membalas pesan itu. Saya buka WA itu setelah magrib, setelah saya dapat kabar almarhum bunuh diri dari anak sulungnya. Baru tahu kalau almarhum kirim WA, iya mungkin sudah di makam pas kirim WA,” jelas Fitri mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Kamis (23/6/2022).
Fitri mengaku kaget dan tidak percaya bahwa calon suaminya mengakhiri hidup dengan cara menenggak racun. Sebab, menurutnya, selama ini hubungannya dengan juragan sepatu itu baik-baik saja.
Baca Juga: Pengakuan Calon Istri Bos Sepatu Mojokerto, Tepis Dugaan Motif Bunuh Diri Karena Biaya Pernikahan
“Saya tidak tahu pasti (penyebab bunuh diri) karena dia tidak pernah curhat apapun sama sekali. Iya sebelum kejadian (bunuh diri, red), almarhum sempat ke sini ambil barang tapi tidak ketemu saya. Saya di rumah Gondang karena setiap hari saya memang tinggal di sana. Di sini rumah orang tua, rencana buat usaha sepatu sama almarhum,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto ditemukan tewas di pusaran sang istri di pemakaman desa setempat. Korban, Andri Budi Santoso (46) yang merupakan juragan sepatu ini diduga bunuh diri dengan menenggak racun tikus dan serangga. Dugaan sementara motifnya karena depresi jelang pernikahan.
Korban ditemukan pertama kali oleh juru kunci Makam Umum Desa Gedeg, Bambang Utomo (52) sekira pukul 17.30 WIB. Saat itu, Bambang datang ke lokasi untuk menyalakan lampu makam. Namun melihat korban dengan posisi tengkurap menghadap ke barat persis di sebelah timur makam istrinya.
Sementara di sebelah tubuh korban ditemukan barang bukti berupa obat nyamuk merk Hit bentuk cair kemasan plastik dan racun tikus kemasan plastik. Badan korban tengkurap duduk bersila di atas makam mendiang istrinya, Sutiyaningsih. Istri korban meninggal karena Covid-19 pada 20 Juli 2021 lalu.
Berita Terkait
-
Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Pemkab Mojokerto Gelar Musrenbang RKPD 2026
-
Justin Hubner Cetak Gol Bunuh Diri Bikin Wolves Malu dan Kacau Balau
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Penampakan Kim Jong Un Awasi Langsung Uji Coba Drone Bunuh Diri Baru Berbasis AI
-
Misteri Kasus Akseyna yang Trending: Profil, Kronologi Kematian, dan Update
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI