SuaraMalang.id - Kasus orang bunuh diri di atas kuburan orang yang dicintainya kembali terjadi di Mojokerto Jawa Timur. Kali ini Andri Budi Santoso (46), juragan sepatu warga Desa Gedeg Kecamatan Gedeg.
Ia memilih mengakhiri hidupnya di atas kuburan istrinya yang belum lama ini meninggal dunia. Padahal, sebenarnya Budi ini sebentar lagi mau menikah lagi dengan seorang janda warga kecamatan setempat.
Namun sebelum menikah lagi, Budi malah mengakhiri hidupnya. Meskipun begitu, Ia sempat memberikan pesan kepada anak pertamanya, Bima Prayuganing Santoso (18) agar membayarkan gaji karyawan.
Setelah berpamitan pukul 11.30 WIB, Budi juga mendatangi calon istrinya, Fitri. Korban lalu pulang sekira pukul 14.30 WIB. Namun korban keluar lagi setelah berganti pakaian kaos warna oranye dan celana jeans warna cokelat.
Baca Juga: Fakta-fakta Pengusaha Sepatu Mojokerto Akhiri Hidup di Pusara Istri, Tertekan Biaya Nikah Lagi
“Tadi tidak pamit pergi ke mana, saya juga tidak tahu bawa apa saja tapi perasaan saya tidak enak sore tadi, badan lemas," kata Bima seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (21/06/2022).
"Mau nikah tanggal 3. Bingung cari utangan, uang diputar buat usaha. Tiap hari produksi sepatu, yang sana (calon istri) ngebet-ngebet,” katanya menambahkan.
Bima menepis jika ada dari saudara sang ibu tidak merestui jika korban menikah lagi. Namun karena masalah ekonomi.
Calon istri minta Rp 17 juta untuk menggelar pesta pernikahan. Perasaan Bima yang tidak karuan sore tadi akhirnya terjawab. Ia mendapat kabar kematian bapaknya setelah magrib.
“Karyawan ada 15 orang, ada yang dibawa pulang. Produksi sepatu, biasanya kirim ke Semarang. Tidak ada merk, jurangannya yang kasih merk," tuturnya.
Baca Juga: Menjelang Pernikahan, Pria Mojokerto Tenggak Racun di Pusara Mendiang Istri
"Selesai produksi dikirim ke jurangannya yang ada di depan RSI Sakinah. Sudah saya kasih tahu (calon istri korban). Punya dua tempat produksi, satu di sini, satu di lokasi,” ujarnya.
Namun tempat usaha yang juga produk sepatu tersebut baru berdiri tapi beda juragan. Di tempat usaha baru dikelola korban dengan dua karyawan, sementara di Gedeg anak pertama korban yang diminta mengelola sembari belajar. Bima mengaku, sang ayah berubah sejak kenal dengan calon istrinya.
“Sejak kenal orang itu (calon istri korban). Belum lama kenalnya, Januari atau Maret tahun ini. Nikah nunggu selamatan setahun ibu, nikah bulan depan setelah Hari Raya Kurban. Tidak ada wasiat apa-apa, cuma sebelumnya bilang mau bayarin karyawan. Gitu, baru ingat itu tadi,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto ditemukan tewas di pusara sang istri di pemakaman desa setempat.
Korban, Andri Budi Santoso (46) yang merupakan juragan sepatu ini diduga bunuh diri dengan menenggak racun tikus dan serangga karena depresi jelang pernikahan.
Korban ditemukan pertama kali oleh juru kunci Makam Umum Desa Gedeg, Bambang Utomo (52) sekira pukul 17.30 WIB. Saat itu, Bambang datang ke lokasi untuk menyalakan lampu makam. Namun melihat korban dengan posisi tengkurap menghadap ke barat persis di sebelah timur makam istrinya.
Sementara di sebelah tubuh korban ditemukan barang bukti berupa obat nyamuk merek Hit bentuk cair kemasan plastik dan racun tikus kemasan plastik.
Badan korban tengkurap duduk bersila di atas makam mendiang istrinya, Sutiyaningsih. Istri korban meninggal karena Covid-19 pada 20 Juli 2021 lalu.
Berita Terkait
-
Bom Meledak di Stasiun Kereta Pakistan, Lebih dari 20 Warga Tewas, 50 Lainnya Luka-luka
-
Perwira Israel Bunuh Diri Setelah Dipanggil Tugas Aktif, Picu Kekhawatiran Lonjakan Kasus Serupa
-
Detik-Detik Ibu dan 2 Anak Lompat dari Air Terjun Niagara, Rekaman CCTV Terungkap?
-
Novel Second Sister: Penyelidikan Dugaan Bunuh Diri Akibat Cyber Bullying
-
Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita: Bunuh Diri saat Ulang Tahun ke-19
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
BRImo FSTVL Siapkan BMW 520i M Sport dan Ratusan Ribu Hadiah Seru, Jangan Ketinggalan Kumpulkan Kupon Undiannya, Ya!
-
Kronologi Ban Mobil Dikempeskan di SPBU Kawi Malang, Siapa yang Salah?
-
Coding dan AI di Sekolah: Antara Usulan Gibran dan Tantangan Implementasi
-
Arema FC Asah Taktik Jelang Lawan Madura United, Cornelli Bidik 3 Poin
-
Polisi Malang Klarifikasi Video Dugaan Pungli, Pelajar Salah Paham?