SuaraMalang.id - Masyarakat Tengger merampungkan serangkaian Yadnya Kasada, Kamis (16/6/2022). Ritual masyarakat adat di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur tersebut berlangsung semarak dan khidmat.
Pasca dua tahun pandemi Covid-19, pelaksanaan Yadnya Kasada dapat diikuti secara langsung oleh seluruh umat Hindu Tengger. Ribuan warga berkumpul merayakan puncak ritual tersebut di Puri Luhur Puten.
Seperti diwartakan Timesindonesia.co.id, Banyaknya jumlah warga yang hadir itu pun berbanding lurus dengan banyaknya sesaji yang dilarung ke kawah Gunung Bromo.
Ratusan warga Tengger di tiga daerah lainnya juga turut melarung sesaji. Seperti warga Tengger dari Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Memontum itu jadi berkah bagi warga Tengger lainnya. Sebab, sesaji yang dilarung itu diambil kembali oleh warga lainnya dan menjadi berkah bagi mereka. Warga Tengger percaya, sesaji yang diambil dari kawah itu dapat memberikan kesejahteraan pada keluarga dan kehidupannya.
"Setelah melarung sesaji, saya memungut sesaji yang dilarung warga lain. Tidak masalah, karena sesaji itu membawa berkah," ungkap Suliami (59) asal Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Ibu dengan dua anak itu mengaku, sesaji yang didapatkan pada perayaan Yadnya Kasada tahun ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Sebab, banyak warga Tengger dari daerah lain yang datang. Ditambah lagi pengunjung yang turut meramaikan perayaan tersebut. "Sudah dua hari saya melarung dan mengambil sesaji dari warga lain yang melarung," kata dia.
Hal senada juga disampaikan Sutomo, asal Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Selama tiga hari ia dan keluarga berada di kawah tersebut, dengan hasil mengais sesaji sudah cukup banyak.
Ia mengaku pendapatan sesaji tahun ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Bahkan jenis sesaji yang didapatkan bervariasi, dari makanan, hingga hewan ternak dan uang.
Baca Juga: Ritual Mendak Tirta jelang Yadnya Kasada
"Sekarang rame, apalagi yang melarung tidak hanya warga Tengger. Pengunjung juga ikut melarung. Kalau tidak dengan makanan mereka melarung dengan melempar uang," kata dia saat ditemui usai upacara Yadnya Kasada.
Berita Terkait
-
Ritual Mendak Tirta Suku Tengger di Air Terjun Madakaripura Jelang Perayaan Yadnya Kasada
-
Ritual Mendak Tirta jelang Yadnya Kasada
-
Suku Tengger di Probolinggo Gelar Ritual Mendak Tirta Jelang Perayaan Yadnya Kasada tahun 1944 Saka
-
Tragis! Nenek-nenek di Pondok Kopi Tewas Tersambar Argo Bromo, Tubuhnya Terpotong jadi 5 Bagian
-
Terpopuler Kemarin: Viral Tagihan Rp1 Juta untuk Biaya Pengambilan Foto di Bromo hingga Kades Kalipare Tersangka Korupsi
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kolaborasi BRI dan Sungai Watch Berhasil Kumpulkan Puluhan Ton Sampah Sungai
-
Ricuh Malang Kota: Kerugian Polisi Capai Rp3,8 Miliar! 17 Tersangka Ditangkap
-
Layanan Digital BRI: Solusi Transaksi Kapan Saja, Di Mana Saja
-
Platform Digital BRI Bantu UMKM Kopi Toejoean Naik Kelas
-
Sektor Pertanian Binaan BRI Capai 47,63%, Wujud Komitmen Dukung Asta Cita Swasembada Pangan