SuaraMalang.id - Para pemimpin Partai Bharatiya Janata (PBJ) menginstruksikan agar para pejabatnya berhati-hati saat berbicara di platform publik, terlebih tentang agama. Perintah itu menyusul gelombang protes akibat pernyataan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Pemimpin PBJ yang juga Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan instruksi kepada lebih dari 30 pejabat senior dan beberapa menteri federal yang berwenang untuk mengambil bagian dalam debat yang diselenggarakan oleh saluran berita India yang sering disiarkan langsung.
"Kami tidak ingin pejabat partai berbicara dengan cara yang menyakiti sentimen agama dari komunitas mana pun. Mereka harus memastikan doktrin partai dibagikan dengan cara yang canggih," katanya mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Rabu (8/6/2022).
PBJ adalah partai politik terbesar di dunia dengan sekitar 110 juta anggota, terutama Hindu. Sementara Muslim terdiri dari sekitar 13 persen dari 1,35 miliar penduduk India.
Baca Juga: 5 Film Populer Shilpa Shetty, Artis India yang Hari Ini Ultah Ke-47 Tahun
Pekan lalu, PBJ menangguhkan juru bicaranya Nupur Sharma dan mengusir kepala sel media, Delhi Naveen Kumar Jindal setelah negara-negara Muslim menuntut permintaan maaf dari pemerintah India dan memanggil diplomat untuk memprotes pernyataan anti-Islam yang dibuat selama debat TV.
Qatar, Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, Indonesia, Afghanistan, Pakistan, dan Iran termasuk di antara negara-negara yang menyampaikan keluhan mereka kepada publik .
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) beranggotakan 57 negara yang berpengaruh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penghinaan itu datang dalam konteks suasana kebencian yang semakin intens terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap umat Islam.
Pada hari Rabu, menteri luar negeri Iran, Hossein Amirabdollahian tiba di New Delhi untuk pembicaraan bilateral dengan India - kunjungan pertama oleh seorang menteri senior negara anggota OKI setelah pernyataan tentang nabi memicu kemarahan di dunia Arab dan negara-negara mayoritas muslim lainnya.
Iran telah memanggil utusan India di Teheran untuk mengajukan protesnya terhadap pernyataan anti-Islam yang dibuat oleh Nupur Sharma dan Jindal.
Muslim minoritas India telah merasakan lebih banyak tekanan dalam segala hal mulai dari kebebasan beribadah hingga mengenakan jilbab (jilbab) di bawah pemerintahan PM Modi. Ada bentrokan Hindu-Muslim selama prosesi keagamaan baru-baru ini, menyusul kerusuhan mematikan pada 2019 dan 2020.
Berita Terkait
-
Review Good One: Film yang Begitu Jujur dan Menampar Kesadaran Kita
-
Sinopsis Film Chhorii 2, Dibintangi Nushrratt Bharuccha dan Soha Ali Khan
-
Sinopsis Jaat, Film Action India Dibintangi Sunny Deol dan Randeep Hooda
-
Kisah Norma Risma Versi India, Ibu Kawin Lari dengan Calon Menantu Menjelang Pernikahan Putrinya
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa