Ketiga insiden tersebut telah memicu debat panjang soal pengendalian senjata dan peran kesehatan mental dalam kekerasan bersenjata yang menghantui negara itu.
"Cukup, sudah cukup. Ini harus dihentikan. Rumah sakit adalah pilar masyarakat kita," kata Chip Kahn, kepala pelaksana Federasi Rumah Sakit Amerika, dalam pernyataan.
Pelaku di Oklahoma membeli senapan di sebuah toko lokal pada hari penembakan. Dia juga disebutkan membeli sepucuk pistol di sebuah rumah gadai tiga hari sebelumnya.
Tersangka memarkir kendaraannya di lantai dua tempat parkir yang terhubung dengan gedung Natalie, gedung kantor rumah sakit berlantai lima.
Dia lalu masuk melalui pintu lantai dua dan berjalan ke gedung itu, kata Franklin.
Polisi tiba di lokasi kejadian tiga menit setelah menerima panggilan pada Rabu pukul 16.53 (Kamis 03.53 WIB) tentang insiden yang terjadi di RS itu.
Petugas bergegas masuk ke dalam gedung dan mendengar suara tembakan dari lantai dua. Mereka menemukan para korban dan tersangka lima menit kemudian, kata kepala polisi.
Petugas di lokasi mengatakan mereka mendengar sebuah tembakan lima menit berikutnya, yang menurut Franklin berasal dari pelaku yang menembak dirinya sendiri.
"Ketika kami menerima panggilan itu, kami datang dengan mengabaikan keselamatan kami sendiri dan kami masuk ke gedung itu untuk menghadapi ancaman," ujarnya.
Baca Juga: Usai Operasi Malah Nyeri Punggung, Pelaku Penembakan Massal di Rumah Sakit Incar Dokter Bedah
"Filosofi kami adalah kami akan menghentikan ancaman itu dan kami akan melakukannya dengan cara apa pun yang diperlukan," kata Franklin. "Begitulah kami dilatih."
Kepala kepolisian itu tampaknya berusaha membandingkan kerja pasukannya dengan para petugas di Uvalde, Texas, pekan lalu, yang menunggu sekitar satu jam sebelum menyerbu ke dalam kelas, tempat penembak di sekolah itu membarikade dirinya.
Polisi dihujani kritik bahwa respons yang tertunda itu mungkin berakibat pada hilangnya nyawa belasan murid dan dua guru. ANTARA
Berita Terkait
-
Usai Operasi Malah Nyeri Punggung, Pelaku Penembakan Massal di Rumah Sakit Incar Dokter Bedah
-
Motif Keji Di Balik Aksi Penembakan Massal Di Rumah Sakit Oklahoma Tewaskan 5 Orang, Pelaku Incar Salah Satu Dokter
-
Setelah SD Texas, Ini 5 Fakta Penembakan Massal di Rumah Sakit Oklahoma
-
Pelaku Penembakan Massal Di Rumah Sakit Oklahoma Ikut Tewas, Total 5 Orang Meninggal
-
Lagi, Terjadi Penembakan di Sebuah Klinik, Tiga Warga Amerika Serikat Dinyatakan Tewas
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ustad Khalid Basalamah Cicil Pengembalian Uang Diduga Kerugian Negara ke KPK
-
BRI Peduli Beri Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos di Bali
-
Kupas Tuntas Weton Pahing: Diberkahi Wibawa Alami, tapi Awas Langgar Pantangan Leluhur!
-
Modal Klik! Amankan Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu, 5 Link Langsung Cair di Sini
-
Waktunya Tambah Saldo, DANA Kaget Hari Ini Siap Beri Kejutan Amplop Digital