SuaraMalang.id - Penangkapan mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Brawijaya (UB), Malang berinisial IA oleh Densus 88 Antiteror menjadi bukti organisasi radikal mudah menyusup ke kampus-kampus.
Eks narapidana teroris (napiter) Syahrul Munif mengatakan, mahasiswa memang menjadi sasaran empuk bagi teroris untuk memperluas jejaringnya. Mahasiswa sangat mudah dipengaruhi.
Menurutnya, kelompok radikal memilih mahasiswa karena berada pada fase mencari jati dari.
"Momen perekrutan di kalangan mahasiswa sangat efektif dilakukan kelompok radikal. Karena mahasiswa itu usia mencari jati diri," ujarnya, Kamis (2/6/2022).
Syahrul menjelaskan, mahasiswa memang menjadi sasaran mudah untuk dicekoki paham yang diusung kelompok radikal. Ditambah dengan proapganda-propaganda, misi untuk merekrut anggota baru kian mulus.
"Biasanya dia (mahasiswa) itu mempunyai semangat yang tinggi agamanya. Akhirnya dipaparkan ayat-ayat Alquran atau hadist. Tapi framenya itu hanya satu tafsir saja. Dan akhirnya mereka memandang negara ini sebagai tagut karena tidak memperlakukan hukum Islam secara penuh. Mereka akan memerangi pemerintah," kata dia.
Pria yang pernah bergabung dengan Jamaah Ansharut Tauhid hingga berangkat ke Suriah pada 2014 itu menyarankan agar mahasiswa lebih memperbanyak literatur atau referensi bacaan agar tak mudah terpapar radikalisme.
Kecenderungan mahasiswa yang bergabung dengan kelompok radikal karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
"Tapi semangat itu hanya dibaca satu referensi. Kalau dari pengalaman saya perbanyak referensi karena sekali kena propaganda membekas benaknya. Jadi kalau referensi satu saja akan terjerumus," kata dia.
Mahasiswa UB diamankan Densus 88 Antiteror di indekos kawasan Dinoyo Kota Malang, Senin 23 Mei 2022. Mahasiswa inisial IA itu terindikasi bertugas sebagai penggalang dana untuk ISIS. Selain itu juga mengelola media sosial dengan materi-materi propaganda ISIS.
Dari penggerebekan indekos IA, Densus 88 menyita seperangkat alat panah hingga bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
-
Mengukur Ancaman Khilafatul Muslimin, Lebih Bahaya Mana dengan HTI dan ISIS?
-
Berita Populer di Malang Kemarin, Update Kasus Mahasiswa UB Simpatisan ISIS sampai Wacana Perda Janda di Banyuwangi
-
Ada Jimat dan Patung Emas Isis, Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Kuno Ini
-
Khilafatul Muslimin yang Viral Gara-gara Konvoi di Jalan Sama Bahayanya dengan HTI, NII, ISIS
-
Isi Kuliah Tamu di Kediri, Kasad Jenderal Dudung Singgung Penangkapan Mahasiswa UB Simpatisan ISIS
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!