SuaraMalang.id - Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Kota Malang mempunyai manuskrip berumur lebih dari 150 tahun.
Manuskrip itu merupakan peninggalan kolonial Belanda saat pembangunan gereja pada tahun 1861.
Pendeta GPIB Immanuel Malang, Pendeta Richard Agung Sutjahjono menjelaskan, manuskrip itu adalah kitab Injil berbahasa asli Belanda Kuno. Ada dua kitab yang dibawa Belanda ke gereja yang berada di Jalan Merdeka Barat Kota Malang.
Saat ini dua kitab itu tersimpan dengan baik di sebuah almari. Terlihat terdapat cahaya lampu untuk menerangi dua manuskrip yang tebal itu.
Baca Juga: Apa itu Thogut? Julukan untuk Polisi dari Mahasiswa Terduga Teroris di Malang
"Alkitab itu dibuat oleh Pemerintahan Hindia-Belanda tahun 1861. Alkitab itu diproduksi di Belanda lalu dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda. Itu waktu Belanda VOC," kata dia, Kamis (26/5/2022).
Richard menjelaskan, dua manuskrip itu masih kental keasliannya. Sampul manuskrip tersebut terbuat dari kulit domba jantan asli dari negara kincir angin itu.
"Kulit domba itu digunakan karena sebagai simbol keagamaan gereja Protestan Belanda. Simbol domba itu karena domba hewan yang menurut dibandingkan kambing," tuturnya.
Richard mengatakan, dua manuskrip itu sekarang hanya disimpan di almari. Saat ini jamaah GPIB Immanuel saat beribadah menggunakan alkitab imitiasi.
"Sekarang yang dipakai itu imitasinya aja, digandakan dalam Bahasa Indonesia," imbuh dia.
Selama disimpan di almari, Richard menjelaskan, dua manuskrip itu beberapa kali hendak ditarik pemerintah. Pemerintah menginginkan dua manuskrip itu disimpan di Perpustakaan Nasional. Namun dia menolak.
"Itu beberapa kali diminta Pemerintah. Tapi tidak kami berikan karena takut diperjualbelikan," tambahnya.
Ketakutan itu wajar saja. Sebab kata Richard beberapa kali kolektor menginginkan dua manuskrip itu untuk dibeli. Kolektor itu menawarkan untuk mengganti dua manuskrip itu dengan rumah dan mobil. Tapi lagi Richard menolak tawaean itu.
"Ya mungkin dipahaminya (dipahami kolektor) secara mistis. Mungkin kalau punya al-kitab itu bisa saja selamat, bisa aja seperti itu," tuturnya.
Alasan Richard tidak ingin melepas kedua manuskrip itu karena merupakan karakteristik dari gereja.
Untuk itu, dua manuskrip itu dijaganya dengan baik-baik.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Apa itu Thogut? Julukan untuk Polisi dari Mahasiswa Terduga Teroris di Malang
-
Universitas Brawijaya Buka Suara Terkait Mahasiswanya Tertangkap Densus 88 hingga Respons Wali Kota Malang Sutiaji
-
5 Fakta Mahasiswa Pendukung ISIS di Malang yang Labeli Polisi Thogut
-
Nestapa 1.086 Calon Jemaah Haji di Kabupaten Malang Gagal Berangkat
-
Arema FC akan Tes Fisik Lengkap Seluruh Pemainnya
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
-
Review Sunscreen Wardah UV Shield Acne Calming, Recommended buat Kulit Berjerawat
-
Erick Thohir Tambah Deputi di Kementerian BUMN, Buat Apa?
Terkini
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim