Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 24 Mei 2022 | 14:16 WIB
Suasana Rumah Indekos di Dinoyo, Kota Malang yang menjadi lokasi penangkapan terduga teroris. [Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Terduga teroris di Kota Malang, Jawa Timur yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri diduga seorang mahasiswa. Kendati demikian, belum ada pernyataan resmi dari otoritas terkait.

Ketua RW 06, Makky Kriswanto membeberkan bahwa dirinya tak menyaksikan secara langsung prosesi penangkapan dan penggeledahan kamar indekos yang ditempati terduga teroris, pada Senin (23/5/2022) kemarin.

Proses penggeledahan berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB. Ada sejumlah barang-barang yang diamankan oleh pihak kepolisian.

Barang bukti tersebut diantaranya adalah tiga bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid.

Baca Juga: Densus 88 Gerebek Indekos di Malang, Terduga Teroris Diamankan

"Saya diajak kedalam menyaksikan apa yang ada di dalam kamar. Yang dibawa polisi ada tiga bendera kalimat Lailahailallah. Satu nempel di dinding dan dua ada di bupet (meja)," ujar Makky mengutip dari Timesindonesia.co.id, Selasa (24/5/2022).

Bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid identik dengan bendera ISIS. Informasi yang terhimpun, mahasiswa terduga teroris yang diamankan tersebut merupakan simpatisan ISIS.

Tak hanya tiga bendera tersebut yang diamankan. Makky menyebutkan bahwa ada juga sejumlah buku, busur panah lengkap, pisau, jaket doreng-doreng, laptop hingga flashdisk.

"Busur panahnya lengkap. Terus pisau pemandu itu sama jaket doreng dibawa polisi," katanya.

Seingat Makky, setidaknya ada sekitar tiga mobil yang terparkir di depan gang dan di sebelah rumah indekos tersebut untuk mengamankan proses penangkapan.

Baca Juga: Tingkat Toleransi Mahasiswa Universitas Brawijaya Berada di Level Sedang

"Didalam kos itu pakaian preman semua polisinya. Kalau yang diluar itu pakaian dinas lengkap sama mobil-mobil polisi," ungkapnya.

Sementara itu, diketahui bahwa rumah indekos berlantai tiga tersebut hanya dijaga oleh sepasang suami istri. Untuk pemilik rumah indekos, kata Makky, mereka tak tinggal di rumah tersebut ataupun di daerah tersebut.

"Saya belum konfirmasi ke yang pemilik rumah. Kayaknya bukan warga sini. Disitu kan masuk RT 03 ya. Yang jaga itu suami istri," bebernya

Terpisah, salah satu penjaga kos yang sempat ditemui awak media enggan memberikan komentar apapun soal penangkapan tersebut.

Perempuan yang tak diketahui namanya tersebut juga meminta untuk saling menjaga pekerjaan dan tidak terlalu mempublikasi soal indekos tersebut yang nantinya bisa berdampak kepada penghuni kos yang lainnya.

"Mohon maaf untuk informasi itu saya gak bisa berkomentar apa-apa. Langsung ke polisi saja. Saya disini kerja hanya jaga jadi mohon kita saling jaga pekerjaan masing-masing," tandasnya.

Load More