Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 21 Mei 2022 | 08:57 WIB
Diduga depres pria mengamuk di Pondok Gus Firjaun Jember [Foto: Beritajatim]

Firjaun meminta kepada W agar pulang. "Kalau begini, kamu pulang saja dulu," katanya.

Firjaun kemudian menyerahkan penanganan W kepada santri-santrinya. Ia memilih kembali ke rumah dinas, karena seharian belum pulang. "Saya capek sekali. Tadi banyak tamu," katanya.

Saat hendak pulang, Firjaun kembali dikabari bahwa W kembali ngamuk dan melempar salah satu santri dengan batu bata. "Ketimbang jadi masalah, saya ajak dia pulang. Dia tidak mau pulang. Sama teman-temannya akhirnya setengah dipaksa," katanya.

W berontak saat tangan dan tubuhnya dipegangi banyak orang. Firjaun akhirnya menelepon Kepala Kepolisian Sektor Kaliwates Ajun Komisaris M. Zaenuri. Polisi pun datang mengamankan W.

Baca Juga: Pria Jember Ini Gelap Mata, Emosi Permintaan Rujuk Ditolak Nekat Tusuk Perut Istri

"Beritanya memang macam-macam. Katanya saya yang diserang," katanya. Gara-gara perbuatan W, jendela di kediaman keluarga besar yang menyatu dengan pesantren pun rusak.

Menurut keterangan S (62), paman W, keponakannya itu sudah menjadi jemaat Gus Diyak Ulhaq, keponakan Firjaun, selama tiga tahun.

Informasi yang diterima polisi, W mengenal santriwati, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Selain itu, sejumlah usaha yang dibukanya mulai dari berjualan kue leker, nasi goreng, hingga baju selalu mengalami kerugian.

Load More