Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 11 Mei 2022 | 23:03 WIB
Ilustrasi diet. (unsplash.com/@yunmai)

SuaraMalang.id - Pria berbobot 275 kilogram, Dwi Aries Wardhana (38) disarankan menjalani program diet. Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang siap memberikan pendampingan.

"Jadi program diet baru dilakukan setelah tindakan operasi patah tulang secara keseluruhan selesai dilaksanakan," ujar Staff Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso mengutip dari Timesindonesia.co.id, Rabu (11/5/2022).

Diberitakan sebelumnya, Aries akan menjalani operasi kedua akibat patah tulang kaki, pada pekan depan. RSSA Malang juga akan menyiapkan meja operasi ekstra agar pelaksanaan operasi bisa dilakukan.

Perlu diketahui, Aries mengalami patah tulang bagian kaki kanan dan kirinya akibat lift jatuh, pada Sabtu (7/5/2022) lalu.

Baca Juga: 6 Kasus Obesitas yang Pernah Viral di Indonesia, Tiga Diantaranya Meninggal

Kejadian tersebut bermula ketika Aries ingin membantu ibunya yang berada di lantai 1 dan saat menaiki lift yang ada dirumahnya, tiba-tiba ia terjatuh bersama lift setinggi 5 meter.

Dengan badan yang terbilang berlebih (overweight) tersebut, dokter pun menyarankan untuk bisa melakukan program diet. Sebab, berlebihan berat badan bisa mempengaruhi fungsi organ dalam tubuhnya.

"Karena overweight, organ dalam tubuh seperti pankreas dan ginjal bekerja ekstra berat, sehingga diet perlu dilakukan," ungkapnya.

Selain itu, diet perlu dilakukan untuk memudahkan penanganan rehabilitasi medik pasca operasi dari pasien.

"Setelah operasi, ia harus menjalani rehabilitasi medik agar fungsi engkel dan lututnya berfungsi normal. Dengan program diet harapannya engkel dan lututnya tidak terlalu berat menopang tubuhnya," bebernya

Baca Juga: Lift Jatuh, Warga Malang Berbobot 275 Kilogram Menderita Patah Tulang Kaki

Di sisi lain, RSSA Malang juga mengakui bahwa penanganan operasi Aries menjadi yang pertama kali dilakukan dengan berat badan 275 kilogram.

"Iya benar, jadi ini kasus medis pertama RSSA Malang terhadap penanganan pasien operasi patah tulang yang memiliki berat 275 kilogram," pungkasnya.

Load More