Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 11 Mei 2022 | 22:34 WIB
Ilustrasi operasi- RSSA Malang akan mengoperasi tahap kedua terhadap pria obesitas menderita patah tulang kaki. (Pixabay)

SuaraMalang.id - Dwi Ariesta Wardhana (38) warga Malang, Jawa Timur akan menjalani operasi tahap kedua di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Pria obesitas berbobot 275 kilogram itu menderita patah tulang kaki usai akibat insiden lift jatuh.

Staf Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso mengatakan, pasien akan menjalani operasi kedua pada pekan depan. Namun, karena memiliki berat dan lebar yang berlebih, pihaknya perlu menyiapkan meja operasi khusus untuk pasien bersangkutan.

"Meja operasi memiliki lebar maksimal 80 sentimeter dan ukuran tersebut merupakan separuh dari lebar tubuh pasien. Oleh sebab itu, kami memerlukan satu meja operasi tambahan yang digabungkan, sehingga dapat mengakomodir tubuh pasien," ujarnya mengutip dari Timesindonesia.co.id, Rabu (11/5/2022).

Agung melanjutkan, pihaknya akan bius total terhadap pasien. Sebab, disinyalir bius tak efektif jika dilakukan hanya pada bagian kaki.

Baca Juga: Bus Rombongan SMPN 1 Kepanjen Malang Terlibat Kecelakaan Beruntun di Karanganyar, Sejumlah Siswa Terluka

"Sebenarnya hanya dilakukan pembiusan di kaki yang patah. Tapi, karena pasien overweight, sepertinya jarum tidak menembus dan kemungkinan akan dilakukan tindakan bius total," ungkapnya.

Sementara, untuk bagian patah tulang yang ada di kaki kanan dan kiri ternyata cukup banyak. Hal itu diketahui, usai Aries menjalani operasi pertama pada bagian engkel kaki kiri.

"Untuk patah tulang terbuka ada pada bagian engkel kaki kiri. Sedangkan untuk patah tulang tertutup, ada pada bagian engkel kaki kanan, lutut kanan, serta sendi pada bagian telapak kaki kanan. Dan setelah dilakukan observasi, selain memiliki diabetes dan fungsi ginjalnya mengalami penurunan," bebernya.

Oleh sebab itu, hingga saat ini pihak RSSA Malang masih belum bisa melakukan operasi pada patah tulang tertutup. Tentu, langkah yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan bagian penyakit dalam dan instalasi gizi.

"Kita sudah konsultasikan ke bagian penyakit dalam dan instalasi gizi. Apabila mereka telah memberikan persetujuan untuk tindakan operasi, maka kita lakukan tindakan operatif definitif kepada pasien di Minggu depan," pungkasnya.

Baca Juga: Aremania Datangi Stadion Gajayana Malang Beri Dukungan Arema FC saat Latihan, Ada yang Rela Izin Libur Kerja

Load More