SuaraMalang.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Mariupol "sudah dibebaskan" dan menyatakan kemenangan dalam pertempuran terbesar di Ukraina pada Kamis (21/4/2022).
Mariupol, salah satu pelabuhan utama di wilayah Donbas di Ukraina timur, berada di antara daerah-daerah yang dikuasai kelompok separatis dan Krimea --semenanjung di Laut Hitam yang dicaplok Rusia pada 2014.
Dengan menguasai kota pelabuhan itu, Rusia bisa menghubungkan kedua daerah saat meningkatkan serangannya di Ukraina timur.
Namun, klaim Putin itu dibantah pihak Ameriksa Serikat dan mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih berada di kota pelabuhan Mariupol.
Presiden Putin sebelumnya telah memerintahkan pasukan Rusia untuk memblokade sebuah kompleks pabrik baja, tempat sejumlah warga Ukraina disebutkan telah menyerahkan diri ataupun meninggal.
Menurut Ukraina, Putin ingin menghindarkan bentrokan terakhir dengan pasukan Ukraina di Mariupol karena ia tidak punya cukup tentara untuk mengalahkan pasukan negara itu.
Namun, beberapa pejabat Ukraina juga menyuarakan permintaan bantuan untuk mengevakuasi para warga sipil, juga prajurit-prajurit yang terluka.
Dalam pertemuan di kantornya, Kremlin, yang disiarkan televisi, Putin menyampaikan selamat kepada menteri pertahanan dan pasukan Rusia karena sudah berhasil menyelesaikan upaya pertempuran untuk membebaskan Mariupol.
Ia mengatakan penting untuk melakukan serbuan ke zona industri. Pabrik baja Azovstal berada di zona itu.
Baca Juga: Klaim Terbaru Ukraina: 21.000 Tentara Rusia Tewas, Ribuan Pesawat Dan Tank Hancur
"Blokir kawasan industri ini sehingga lalat pun tidak bisa masuk," kata Putin seperti diberitakan Antara, Jumat (22/4/2022).
Kendati Putin mengklaim kemenangan besar pertama --sejak pasukannya terdesak keluar dari Kiev serta kawasan Ukraina utara pada Maret, Rusia belum berhasil mencapai kemenangan seperti yang diinginkan.
Dalam pidato larut malam, Presiden Rusia Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia bertindak habis-habisan supaya bisa "menyebut-nyebut soal setidaknya beberapa kemenangan", termasuk dengan mengerahkan kelompok taktis batalyon yang baru.
Ketika dimintai komentar soal klaim Putin menyangkut kemenangan di Mariupol, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pernyataan itu "lagi-lagi merupakan disinformasi dari buku pedoman mereka yang sudah usang".
Mariupol telah mengalami pertempuran paling sengit sejak pasukan Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Kota berpenduduk 400.000 orang itu juga mengalami bencana kemanusiaan terburuk sejak invasi bergulir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Ini Hasil Pengecekan Pertalite di Malang oleh Bahlil Lahadalia, Pertamina Diminta Tak Main-main
-
BRI Catat Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dukung Ekonomi Nasional dan UMKM
-
Jangan Sampai Kehabisan, DANA Kaget GRATIS untuk Para Sultan Game
-
Rekomendasi 5 Sunscreen SPF 50 dengan Vitamin C yang Wajib Dicoba
-
Kuota Menipis di Akhir Bulan? Tenang, DANA Kaget Rp 290 Ribu Siap Jadi Penyelamatmu