SuaraMalang.id - Terjadi kenaikan harga telur ayam pada tingkat peternak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lonjakan harga ini sejak dua minggu terakhir atau mulai Ramadhan.
Berdasarkan data pada Sistem Informasi Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok (Si-HarKePo) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, dalam kurun waktu dua pekan terakhir ada kenaikan harga telur ayam di sejumlah pasar dari sebelumnya Rp23.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram.
Salah seorang pekerja di peternakan ayam petelur Pak Tasir, Mulianto menuturkan, harga telur ayam di tingkat peternak saat ini berada pada kisaran Rp22.000 per kilogram, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp19.000 per kilogram.
"Hari ini sudah di atas Rp20 ribu per kilogram, sebelumnya Rp19 ribu. Kenaikan terjadi saat Ramadhan," kata Mulianto mengutip dari Antara, Kamis (14/4/2022).
Mulianto menjelaskan, meskipun harga telur ayam pada tingkat peternak saat ini sudah mengalami peningkatan, namun sesungguhnya masih tergolong murah. Bahkan, para peternak juga masih merugi karena harga belum mampu menutup biaya produksi.
Menurutnya, salah satu hal yang menjadi beban berat pada peternak ayam petelur adalah kenaikan harga pakan. Harga pakan ayam yang sebelumnya sebesar Rp200.000 per 50 kilogram, menjadi Rp350.000 per 50 kilogram.
Ia menambahkan, pada peternakan yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso itu, memiliki kurang lebih 4.000 ekor ayam petelur yang membutuhkan 350 kilogram pakan per hari. Telur yang dihasilkan per hari kurang lebih sebanyak 160 kilogram per hari.
"Harga itu biarpun sudah mengalami kenaikan, tapi masih tergolong murah di tingkat peternak. Dan peternak masih merugi karena pakan juga naik," ujarnya.
Ia berharap harga telur ayam bisa kembali naik agar para peternak tidak merugi. Menurutnya, harga yang ideal agar para peternak ayam petelur tidak merugi berada pada kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kilogram.
Baca Juga: Inflasi Jember Maret 2022 Pecah Rekor, Dipicu Telur Ayam hingga Minyak Goreng
"Biasanya saat Ramadhan akan naik terus, untuk menutup biaya produksi di harga Rp25 ribu, itu juga tipis keuntungannya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
Wisata Alam Hits dengan Pemandangan yang Instagramable di Goa Pinus Malang
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
-
Telur Jadi Barang Mewah di AS, Harga Naik 2 Kali Lipat karena Flu Burung?
-
Janji Palsu Ibu Pengganti: Ratusan Wanita Dipaksa Jual Sel Telur di Bawah Ancaman di Georgia
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Nahas! Siswa SMK di Malang Tertimpa Pohon Saat Berangkat Sekolah
-
Berkat BRI UMKM Expo (RT) 2025, Produk Bambu Tresno Makin Dikenal Masyarakat
-
Kasus Dugaan Pencabulan di Ponpes Kota Batu, Polisi Tunggu Hasil Psikiatri
-
Aksi Tiarap Mahasiswa di Gedung DPRD Malang, Ternyata Ini Arti di Baliknya
-
Jadi Kota Pertama di Indonesia, Eigerian Malang Resmi Menyatukan Ratusan Anggota Komunitas