Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 11 April 2022 | 11:22 WIB
Ilustrasi warga Palestina berhadapan dengan militer Israel. [Terkini.id]

SuaraMalang.id - Militer Israel terus melakukan aksi kekerasan kepada warga Palestina. Sejumlah dua orang perempuan dilaporkan tewas, pada Minggu (10/4/2022).

"Pasukan Israel membunuh dua perempuan Palestina pada Minggu (10/4) setelah salah satu perempuan itu berlari ke arah pasukan dan satu lainnya membacok seorang tentara," demikian menurut para pejabat Israel seperti diberitakan Antara.

Otoritas setempat menjelaskan, kedua insiden tersebut muncul secara terpisah di wilayah Tepi Barat.

Sementara, otoritas Israel menyampaikan penempakan kepada dua perempuan Palestina karena tidak mengindahkan peringatan pasukannya.

Baca Juga: Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Israel di Yerusalem Timur

"Tidak ada senjata yang ditemukan di tubuh seorang perempuan Palestina, yang tewas ditembak di Betlehem setelah ia tidak mengindahkan peringatan tentara Israel agar berhenti berlari ke arah pasukan," kata militer Israel.

Militer Israel menambahkan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut.

"Beberapa jam pascainsiden di Betlehem, seorang perempuan Palestina yang bersenjatakan pisau ditembak mati setelah ia melukai seorang polisi paramiliter penjaga perbatasan di Hebron, di luar Gua Makhpela," kata pejabat keamanan Israel.

Kalangan Muslim menyebut gua tersebut sebagai Masjid Al Ibrahimi.

Sementara itu, seorang pria Palestina dibunuh oleh tentara Israel saat bentrokan berlangsung dengan orang-orang yang melemparkan bantu dekat Kota Betlehem di Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina.

Baca Juga: Presiden Zelensky Ingin Ukraina Jadi 'Israel Besar', Warga Sipil Dipersenjatai

Menurut militer Israel, pasukannya menembak seorang warga Palestina yang melemparkan bom bensin ke arah sebuah kendaraan Israel.

Rentetan pertumpahan darah itu terjadi di tengah kekerasan yang meningkat pascaserangan oleh kalangan penduduk Arab di Israel.

Pasukan Israel telah meningkatkan kewaspadaan setelah tiga anggota kelompok minoritas Arab Israel serta dua warga Palestina dari Tepi Barat melancarkan serangan sejak akhir Maret hingga menewaskan 14 orang di Israel.

Sejak Januari, lebih dari 20 warga Palestina, yang sebagian besar adalah gerilyawan bersenjata, tewas di tangan pasukan Israel.

Di sisi lain, Palestina melaporkan ada peningkatan kekerasan oleh penduduk Israel di Tepi Barat.

Peningkatan ketegangan itu, menurut pejabat tinggi Palestina Hussein al-Sheikh, dipicu oleh tindakan Israel yang memperluas permukiman di wilayah Palestina yang diduduki, yang diinginkan Palestina untuk mendirikan negara.

Selain itu, kunjungan oleh kalangan warga Israel yang beraliran kanan-jauh ke kompleks masjid Al Aqsa juga menjadi penyebab peningkatan ketegangan.

Pasukan Israel telah meningkatkan penyergapan di dan sekitar Kota Jenin di Tepi Barat sebagai upaya untuk membendung aksi-aksi, yang disebut Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebagai "gelombang baru terorisme".

Sumber: Reuters

Load More