SuaraMalang.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya akan unjuk rasa di Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang pada Selasa (12/4/2022).
Koordinator BEM Malang Raya, Zulfikri Nurfadhilla menjelaskan, unjuk rasa atau demonstrasi tersebut akan menyerukan penolakan wacana perpanjangan periode masa jabatan Joko Widodo sebagai presiden.
Menurut Zulfikri, penundaan masa jabatan presiden atau berarti penundaan pemilihan umum (pemilu) itu merupakan agenda kepentingan sejumlah elit politik.
"Beberapa partai politik koalisi Pemerintah Golkar PKB dan PAN menyampaikan bahwa Pemilu 2024 akan ditunda selama 1 sampai 2 tahun. Wacana penundaan pemilu yang kian lama kian bergulit memicu problematik karena tidak memiliki landasan konstitusional yang kuat. Argumen yang disampaikan lebih kepada kepentingan politik praktis dan ekonomi jangka pendek saja," kata Zulkifri, Minggu (10/4/2022).
Zulfikri juga menjelaskan, penundaan pemilu tersebut menghilangkan asas demokrasi bahwa wakil rakyat dipilih langsung oleh rakyat.
"Dan juga bisa memicu potensi imbas lain atas bertambahnya masa jabatan Presiden serta lembaga lain yang dipilih melalui Pemilu seperti MPR, DPR, DPD, DPRD hingga kepada Kepala Daerah yang pada prinsipnya mereka tidak dipilih oleh rakyat dan tidak sama sekali merepresntasikan rakyat sebagaimana prinsip mandataris demokrasi," kata dia.
Zulfikri melanjutkan, alasan penundaan pemilu dengan dalih pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19 bukan cara yang solutif untuk masalah yang dihadapi masyarakat saat ini.
"Pemerintah malah mengusulkan jalan yang melenceng dari koridor peraturan perundangan-undangan. Yang pasti menurut kami penundaan pemilu jelas bukan merupakan solusi terhadap sekian banyak persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Penundaan pemilu malah justru menambah persoalan baru," ujarnya.
Selain isu penolakan wacana penundaan pemilu tahun 2024, aksi turun ke jalan itu juga akan menuntut agar pemerintah segera menyelesaikan masalah terkait naiknya harga minyak goreng dengan cara mendesak pemerintah memberantas mafia penimbun minyak goreng dan membatasi ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Baca Juga: BEM SI Aksi Demo 11 April, Lokasinya Pindah ke DPR, Alasannya Ini
Tidak hanya itu, kenaikan harga Pertamax juga akan disampaikan pada unjuk rasa. Bahkan menuntut mediasi terkait konflik agraria di Desa Wadas.
Selain isu nasional, aksi unjuk rasa juga akan mengkritisi kebijakan kepala daerah di Malang Raya. Salah satunya ialah kebijakan Bupati Malang, HM Sanusi tentang budidaya kelapa sawit di wilayah Malang Selatan yang mencakup sekitar 60 ribu hektare lahan.
Rencana tersebut itu, menurut Zulfikri sangat ambisius dan membuat hilangnya kawasan hutan di Malang Selatan.
"Kami ingin Pemkab Malang membatalkan rencana budidaya Sawit di Malang Selatan karena bertentangan dengan daya dukung wilayah dan kondisi terkini kawasan Malang Selatan yang rentan," ujarnya.
Ditaksirnya akan ada 700 peserta unjuk rasa yang akan mengepung Balai Kota Malang pada Selasa (12/2/2022).
"Bahwa kami akan turun ke jalan, menyerbu dan mengepung Balai Kota Malang dengan eskalasi gerakan yang sebesar-besarnya," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Waspada Jebakan Nomor Modus! Ini Tips Aman dan Cara Pakai Fitur SATSPAM dari IM3
-
Ujian Kecepatan Jempol, Klaim DANA Kaget Sekarang atau Menyesal
-
Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Malang
-
Kolaborasi BRI dan Sungai Watch Berhasil Kumpulkan Puluhan Ton Sampah Sungai
-
Ricuh Malang Kota: Kerugian Polisi Capai Rp3,8 Miliar! 17 Tersangka Ditangkap