SuaraMalang.id - Menjelang bulan suci Ramadhan ini stok kebutuhan bahan pokok di Kota Batu Jawa Timur dipastikan masih aman. pemkot setempat mengaku telah mengecek di pasaran.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, mengatakan pihaknya telah melakukan sidak pada Pasar Relokasi untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga kebutuhan bahan pokok penting menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Ia menjelaskan, secara garis besar roda perekonomian di Pasar Relokasi Kota Batu yang diisi oleh pedagang Pasar besar Kota Batu masih berjalan kondusif, aman dan terkendali.
Untuk persediaan minyak goreng dan stok minyak goreng kemasan masih, kata dia, juga masih terpantau aman.
"Kami meninjau pasar. Ada kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok, tapi masih bisa dimaklumi," katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/03/2022).
"Untuk stok sembako aman, minyak curah tidak ada tapi ada minyak goreng kemasan. Semua masih tersedia, harga masih relatif terkendali, rata-rata naik Rp 1.000," ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan pantauan di Pasar Relokasi Kota Batu tersebut, harga bahan pokok lain seperti telur ayam tercatat sebesar Rp 23 ribu per kilogram dan minyak goreng kemasan Rp 25 ribu per liter.
Sementara itu, untuk harga daging sapi tercatat sebesar Rp 117 ribu per kilogram, daging ayam Rp40 ribu per kilogram, bawang merah Rp 32 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 28 ribu per kilogram.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging di Pasar Relokasi Kota Batu Juwariyah mengatakan bahwa memang ada kenaikan harga daging. Untuk harga daging ayam, saat ini berada pada kisaran Rp36 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp33 ribu kilogram.
Baca Juga: Stok Kebutuhan Pokok di Benuo Taka Diklaim Aman Selama Ramadan Nanti, Khususnya Beras
Sementara untuk harga daging sapi, lanjutnya, juga mengalami kenaikan dari Rp 115 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram. Menurutnya, setiap mendekati datangnya bulan Ramadhan pada awal April 2022, menang sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan.
"Jadi memang setiap jelang Ramadhan harga-harga selalu naik," katanya menambahkan.
Ia berharap harga-harga sejumlah bahan kebutuhan pokok yang saat ini mengalami kenaikan, bisa segera stabil agar daya beli masyarakat bisa terjaga.
Ia menilai, pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona juga berdampak terhadap daya beli masyarakat khususnya yang ada di Kota Batu.
"Saya berharap bisa stabil sehingga masyarakat bisa beli. Tidak murah, tidak mahal. Sekarang ini daya beli memang menurun," katanya menegaskan.
Tag
Berita Terkait
-
Stok Kebutuhan Pokok di Benuo Taka Diklaim Aman Selama Ramadan Nanti, Khususnya Beras
-
Melongok Tradisi Bersih-bersih Makam Warga Banyuwangi Jelang Ramadhan
-
Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Tidak Puas Pada Jokowi Soal Harga Sembako
-
Jelang Ramadhan Solar Langka: Antrean Panjang hingga Bahan Pokok Terganggu
-
Menjelang Ramadhan, DKUKMPP Pastikan Stok Bahan Pokok di Bantul Cukup
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota