Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 30 Maret 2022 | 20:18 WIB
Ilustrasi SPBU- rencana kenaikan harga pertamax.[Unsplash/Sophie Jonas]

SuaraMalang.id - Wacana pemerintah menaikkan harga BBM jennis pertamax menjadi Rp 16 ribu per liter mendapat lampu hijau DPR RI. Sontak kabar tersebut membuat gelisah para pengemudi ojek online di Kota Malang, Jawa Timur.

Salah satu perwakilan Ojol Car Stasiun Malang, Agus (50) menjelaskan, memang anggota komunitas taksi online yang mangkal di dekat Stasiun Malang Kota Baru ini sebagian memakai BBM jenis pertalite. Dia pun saat ini mengaku tidak terdampak jika harga Pertamax naik.

Namun, kekhawatiran itu muncul dalam jangka panjang. Agus menuturkan jika kenaikan harga Pertamax ini bertahan lama, maka akan mempengaruhi harga Pertalite juga.

"Memang saat ini belum berdampak mas. Tapi kan ketika naiknya harga Pertamax cukup melonjak. Akhirnya masyarakat diam-diam aja. Akhirnya banyak yang berpindah ke Pertalite dan kami sebagai ojol juga akan terdampak," kata dia, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Harga BBM Naik, Masyarakat Diprediksi Tunda KPR Hingga Tak Belanja Lebaran

Agus yang sudah tiga tahun menjadi pengemudi taksi online mengakui, memang kenaikan harga ini tidak bisa dihindari. Dia memahami kondisi harga minyak mentah dunia sedang naik akibat invasi Rusia ke Ukraina.

"Tapi kami mohon supaya naiknya jangan terlalu tinggi. Ini kan hampir dua kali lipat mas. Kalau sudah Pertamax naik. Ya gak lama lagi pertalite naik," ujarnya.

Dia menjelaskan, anggota komunitas Ojol Car Stasiun Malang ini menggunakan Pertalite karena memang lebih murah daripada Pertamax.

"Saat ini harga Pertamax katakanlah Rp 9 ribu. Lah ongkos kami saja, sekali jalan itu Rp 9 ribu. Itu pun sekali jalan bisa sampai lima kilometer. Belum lagi kalau pelanggan menggunakan promo. Ya pasti tekor kalau pakai Pertamax," tutupnya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Baca Juga: Kapan dan Berapa Harga BBM Pertamax Bakal Naik? Ini Jawaban Pertamina

Load More