Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 10 Maret 2022 | 21:00 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres memberi keterangan pers setelah rapat Dewan Keamanan PBB untuk membahas krisis Ukraina-Rusia, di New York City, Amerika Serikat (23/2/2022). [ANTARA/Reuters/Carlo Allegri/foc]

SuaraMalang.id - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan militer Rusia yang menghancurkan rumah sakit di Kota Mariupol, Ukraina

"Serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina, di mana terdapat bangsal ibu dan anak, mengerikan," kata Guterres di akun Twitter seperti diberitakan Antara, Kamis (10/3/2022).

"Warga sipil harus membayar harga termahal untuk perang yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka," sambung dia.

Antonio Guterres menegaskan kembali agar Rusia menyetop peperangan.

Baca Juga: EKSKLUSIF: Dubes Rusia Ungkap Kekejaman Neo Nazi Ukraina dan Ancaman 3 Menit Nuklir NATO (Part 1)

"Kekerasan yang tidak masuk akal ini harus akhiri. Setop pertumpahan darah sekarang."

Sementara, Dewan Kota Mariupol mengungkapkan bahwa pasukan Rusia menjatuhkan sejumlah bom.

Lewat kanal Telegram miliknya, mereka membagikan sebuah foto tentang lokasi salah satu bom yang dijatuhkan.

"Mariupol. Serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak tertimbun reruntuhan. Keji! Berapa lama lagi dunia akan menjadi antek yang mengabaikan teror? Tutup langit (Ukraina) sekarang juga! Setop pembunuhan! Anda memiliki kekuatan, tetapi Anda terlihat seperti hilang rasa kemanusiaan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy lewat Telegram.

Sedikitnya 516 warga sipil tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melakukan invasi ke negara tetangganya itu, menurut data PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.

Baca Juga: CEK FAKTA: Vladimir Putin akan Kirim Penembak Jitu Basmi Penimbun Minyak Goreng, Benarkah?

Lebih dari 2,1 juta warga Ukraina telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga, menurut Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR).

Load More