SuaraMalang.id - Promotor tinju, Armin Tan mengaku trauma akibat tragedi Hero Tito yang koma hingga meninggal usai pertandingan di Holywings. Armin meminta perbaikan regulasi perizinan menggelar pertandingan tinju.
"Yang pasti saya sangat trauma. Saya merasa bersalah dengan Hero. Rasanya itu kenapa saya harus menandingkannya, tapi ya musibah saya nggak tahu Hero seperti ini," ujarnya ditemui usai prosesi pemakaman Hero Tito di Malang, Jawa Timur, Jumat (4/3/2022).
Armin pun ragu apakah akan menjadi promotor tinju lagi pasca insiden Hero Tito tersebut.
"Saya enggak kedepan. Apakah saya ada niat atau saya punya keberanian lagi untuk menandingkan pertarungan selanjutnya, saat ini saya masih belum bisa berfikir," kata dia.
Baca Juga: Semasa Kecil Hero Tito Dikenal Tekun Berlatih, Lari ke Sasana Tinju Sejauh 7 Kilometer
Armin menambahkan, nasib Hero begitu tragis dalam pertandingan terakhirnya di Holywings tersebut. Sebab menurutnya, persiapan Hero sudah matang.
"Terakhir dia bertanding di acata saya bulan April tahun kemarin. Persiapannya sama persis dengan ini, bahkan ini yang lebih baik menurut saya. Jadi tempat campnya jauh lebih dekat jauh lebih bersih. Saya tidak tahu apa yanh terjadi sehingga membuat musibah terjadi seperti ini," kata dia.
Armin pun berpendapat meninggalnya Hero karena pertandingan itu karena mendapat banyak luka selama bertanding sebelumnya. Dia menilai kematian Hero ini karena akumulasi luka yang dia dapat di beberapa pertandingan sebelumnya.
"Selama ini dia banyak terluka. Menurut saya itu akumulasi dari pertandingan-pertandingan yang lama bisa juga menyebabkan hal ini," kata dia.
Dugaannya itu juga merujuk hasil CT scan.
Baca Juga: Profil Hero Tito, Mantan Juara Tinju Nasional yang Meninggal Usai Kalah KO
"Menurut saya ada kemungkinan seperti itu, karena dari CT scan itu tidak mungkin cedera separah itu untuk satu kali pertarungan terakhir," ujarnya.
Menyikapi itu, Armin berharap agar ada perbaikan regulasi pertinjuan Indonesia. Terutama tentang perizinan mengajukan pertandingan dengan memperhatikan kesehatan para calon petarung secara ketat.
"Setelah ada kejadian ini harap diubah sedikit, komisi tinju Indonesia dalam memberikan izin pertandingan pemeriksaan kesehatannya sedikit, hanya stetoskop dan pengecekan darah menurut saya itu belum cukup. Kedua petinju yang bertanding kejuaraan nasional harus MRI, HIV Tes, Hepatitis tes, harus melalukaan itu, kalau tidak itu akan terulang kembali," tutupnya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama