SuaraMalang.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui penasihatnya Oleksiy Arestovych menegaskan pihaknya masih belum jatuh ke tangan Rusia dalam upaya invasi yang diinisiasi Vladimir Putin.
Sebelumnya dikabarkan, bahwa Rusia pada Rabu (2/3/2022) telah berhasil merebut Kherson, ibu kota Kherson Oblast. Namun Ukraina menyatakan pasukannya masih terus melakukan perlawanan.
Oleksiy Arestovych mengatakan pertempuran jalanan terjadi di pelabuhan di muara sungai Dnepr yang mengalir ke Laut Hitam.
"Kota itu belum jatuh, pihak kami terus bertahan," katanya seperti diberitakan Antara.
Sementara itu, Moskow terus meningkatkan serangan dengan membombardir kota-kota besar yang hingga kini belum berhasil dikuasai pasukannya.
Hampir sepekan invasi mereka, Moskow telah gagal untuk menggulingkan pemerintah Ukraina dalam waktu singkat.
Negara-negara Barat khawatir Rusia akan mengubah taktik dengan serangan yang lebih masif untuk merebut kota-kota yang semula mereka anggap mudah untuk ditaklukkan.
Serangan bom paling intensif dilakukan Rusia terhadap Kharkiv, kota berpenduduk 1,5 juta jiwa di bagian timur. Pusat kota itu terus dibombardir hingga bangunan-bangunan rusak dan puing-puing berserakan.
Atap kantor polisi di pusat kota itu runtuh ketika dilalap api. Otoritas mengatakan 21 orang tewas dalam serangan udara dan hantaman roket dalam 24 jam terakhir, dan empat lagi ditemukan tewas pada Rabu pagi.
Baca Juga: Pesawat Terbesar di Dunia Antonov AN-225 Milik Ukraina Dihancurkan Rusia
Di selatan, Rusia meningkatkan tekanan pada pelabuhan Mariupol yang mereka sebut telah dikepung oleh pasukannya dari kawasan pantai Laut Azov.
Wali kota setempat mengatakan Mariupol telah digempur habis-habisan oleh roket sejak Selasa malam dan pihaknya belum bisa mengevakuasi korban yang terluka.
Namun di dua front pertempuran di timur dan utara, Rusia sejauh ini belum mengalami banyak kemajuan. Dua kota terbesar Ukraina, Kiev dan Kharkiv, masih bertahan menghadapi pengeboman yang semakin intens.
Sementara itu, Moskow semakin terisolasi secara ekonomi dan diplomatik sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan "operasi militer khusus" ke Ukraina pekan lalu.
"Dia pikir dia bisa begitu saja masuk ke Ukraina dan dunia akan terbalik. Dia malah bertemu dengan dinding kekuatan yang tak pernah dia perkirakan atau bayangkan: dia bertemu rakyat Ukraina," kata Presiden AS Joe Biden dalam pidato kenegaraannya di depan Kongres, Selasa.
Para anggota parlemen AS kemudian berdiri dan bertepuk tangan, banyak dari mereka yang juga melambaikan bendera Ukraina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, BGN Tanggung Jawab Penuh!