SuaraMalang.id - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember mengeluarkan fatwa yang menyatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak terbukti melakukan penistaan agama.
PCNU Jember menegaskan, Menag Yaqut tidak membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing saat menjelaskan tentang kebijakan aturan toa atau pengeras suara masjid.
Fatwa itu dikeluarkan oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM), struktur NU yang mengkaji masalah-masalah keagamaan mutakhir. Pertemuan untuk mengkaji masalah itu dilakukan pada Minggu (27/02/2022) di Balai Desa Cempdak, Kecamatan Sumberjambe.
“Kita sudah melakukan tabayun atau klarifikasi dengan mendapatkan transkrip lengkap ucapan Menag Yaqut. Juga melihat langsung video full atau yang utuh, yang berdurasi 2 menit 50 detik,” ujar Sekretaris LBM PCNU Jember, Asep Jamaluddin Az Zahid, Selasa (1/3/2022).
Diakui Asep, jika melihat video pendek hasil potongan yang beredar di medsos, ada kesan Menag Yaqut mempersamakan suara adzan dengan suara anjing menggonggong. Namun, jika melihat video pernyataan Menag Yaqut yang utuh tanpa dipotong, hal itu terbantahkan.
“Jika melihat video yang utuh, sama sekali tidak ada unsur beliau mempersamakan suara adzan dengan suara anjing. Yang ada, Menag saat itu sedang menjelaskan kebijakan pengeras suara masjid. Bahwa semua suara yang bising, perlu diatur,” papar Ustadz Asep.
Dari rekaman yang utuh, para ulama yang ada di LBM PC NU Jember kemudian melakukan kajian multipersepktif, termasuk menggunakan pendekatan balaghoh atau kebahasaan. Kajian dilakukan secara objektif, sekalipun Gus Yaqut dikenal sebagai tokoh NU.
“Disimpulkan, Menag Yaqut tidak terbukti melakukan tasybih atau perbandingan suara adzan dengan suara anjing,” tegas Ustadz Asep.
Ustadz Asep membenarkan, seorang muslim yang membandingkan suara adzan dengan suara lain yang menistakan, memiliki konsekuensi hukum berat.
“Hukumannya berat, menjadi kafir kalau ada tujuan (sengaja) melakukan tasybih (membandingkan),” tegas Ustadz Asep.
Hal itu berdasarkan penjelasan di salah satu kitab yang dijadikan rujukan, yakni tentang seseorang yang dihukumi kafir karena sengaja menyamakan suara adzan dengan suara keledai.
“Tetapi dalam konteks pernyataan Menag Gus Yaqut, unsur-unsur membandingkannya tidak terpenuhi,” papar Ustadz Asep.
LBM PC NU Jember selama beberapa hari terakhir banyak mendapat pertanyaan dari warga NU dan masyarakat umum terkait kontroversi pernyataan Gus Yaqut ini.
“Kita harap ini meluruskan kesalahpahaman. Kita sudah kirim hasil pembahasan Bahtsul masail ini kepada PB NU dan PW NU Jatim. Kepada masyarakat, kita minta juga agar tidak mudah terprovokasi potongan video tersebut,” pungkas Ustadz Asep.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025
-
Wali Kota Malang Tolak Jalan-jalan ke Luar Negeri Pakai APBD, Ini Alasannya!
-
Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Erupsi 5 Kali, Waspada Bahaya Lahar dan Awan Panas
-
Viral Dosen UIN Malang Maliki Diusir Warga, Ini 5 Fakta Versi Sang Dosen!