SuaraMalang.id - Dua negara seteru lama, Arab Saudi dan Iran berupaya mencari jadwal untuk bertemu melanjutkan pembicaraan kelima terkait hubungan kedua negara.
Sejauh ini, hubungan Arab Saudi yang dikenal sebagai negara Wahabi itu memang tidak harmonis dengan Iran yang mayoritas warganya penganut Syiah.
Arab Saudi memutus hubungan dengan Iran pada 2016 saat terjadi pembicaraan pada 2021 yang diselenggarakan oleh Irak. Saat itu sejumlah negara di dunia, termasuk Amerika menyorot nuklir Iran.
Saat ini kedua negara kembali berencana melakukan pembicaraan. Rencana pertemuan kedua negara disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Sabtu (19/02/2022).
Baca Juga: Gokil! Pertama di Dunia, Arab Saudi Buat Permainan Squid Game Nyata di Riyadh
Ia mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menjadwalkan putaran kelima pembicaraan langsung dengan Iran meskipun sejauh ini "kurang kemajuan substantif".
Pemerintah Arab Saudi mendesak pemerintah Iran untuk mengubah perilakunya di kawasan. Perjanjian nuklir Iran itu dianggap cacat oleh negara-negara Teluk karena tidak menangani program rudal dan jaringan proksi Iran.
Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan jika perjanjian nuklir 2015 dihidupkan kembali, itu harus menjadi "titik awal, bukan titik akhir" untuk mengatasi masalah regional.
Dia juga mengatakan bahwa Riyadh tetap tertarik untuk melakukan pembicaraan dengan Iran.
"Itu tentu membutuhkan keinginan serius dari negara tetangga kami Iran untuk mengatasi masalah mendasar yang ada ... Kami berharap ada keinginan serius untuk menemukan suatu modus operandi baru," katanya.
"Jika kami melihat kemajuan substantif pada dokumen-dokumen itu, maka ya pemulihan hubungan mungkin dilakukan. Sejauh ini kami belum melihat hal itu," kata Faisal pada Konferensi Keamanan Munich.
Arab Saudi dengan mayoritas populasi Muslim Suni dan Iran dengan Muslim Syiah bersaing untuk mendapatkan pengaruh dalam suatu persaingan yang telah terjadi di seluruh kawasan Timur Tengah dalam peristiwa-peristiwa, seperti perang di Yaman dan di Lebanon.
Pada awal Februari 2022, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan Teheran siap untuk melakukan lebih banyak perundingan jika Riyadh bersedia melakukan pembicaraan dalam suasana saling pengertian dan saling hormat.
Ketegangan antara kedua negara melonjak pada 2019 setelah serangan terhadap pabrik minyak Saudi yang dituduhkan Riyadh dilakukan oleh Iran, namun tuduhan itu telah dibantah Teheran.
Ketegangan antara Saudi dan Iran terus membara di Yaman di mana koalisi pimpinan Saudi memerangi gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran.
Pangeran Faisal mengatakan Iran terus menyediakan rudal balistik dan suku cadang pesawat nirawak serta senjata konvensional kepada Houthi, tetapi tuduhan itu dibantah oleh Teheran dan kelompok Houthi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gokil! Pertama di Dunia, Arab Saudi Buat Permainan Squid Game Nyata di Riyadh
-
Kejari Telah Terima Pelimpahan Berkas Abdul Latif, WNA Arab Saudi Penyiram Air Keras: Didakwa dengan Pasal Berlapis
-
Waktu Makin Mepet, Hingga Kini Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2022 Belum Jelas
-
Kewenangan Arab Saudi, Menag Yaqut: Kepastian Ada atau Tidak Ibadah Haji 2022 Belum Diperoleh
-
Sosok Merryhan Al Baz, Wanita Pertama Arab Saudi yang Menjadi Operator Derek Balap
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Nongkrong Bareng Berujung Maut, Pria di Malang Tewas Ditikam Teman Sendiri
-
BRI Lewat BRILiaN Dorong UMKM Hargobinangun Yogyakarta Jadi Motor Ekonomi Desa
-
BRImo FSTVL 2024 Jadi Ajang Apresiasi pada Nasabah, Sekaligus Wujudkan Inklusi Keuangan
-
BRI Mengedepankan Prinsip Pertumbuhan yang Selektif untuk Menjaga Kualitas Kredit Berkelanjutan
-
Kecelakaan di Bromo: Jip Masuk Jurang, Wisatawan Asal Korea Selatan Jadi Korban