Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 10 Februari 2022 | 19:15 WIB
Rusuh di pertandingan Liga 3 Nasional antara Farmel FC vs NZR Sumbersari di Stadion Gajayana Malang. [Tangkapan layar Instagram]

SuaraMalang.id - CEO NZR Sumbersari FC, Wiebie Dwi Andriyas buka suara terkait kericuhan pada pertandingan melawan Farmel FC Jakarta dalam lanjutan Liga 3 Grup O di Stadion Gajayana Malang, Rabu (9/2/2022) lalu.

"Kami dari tim NZR Sumbersari memohon maaf atas kejadian yang terjadi kemarin di Stadion Gajayana. Kericuhan yang terjadi di luar kendali tim maupun pelatih," kata dia, Kamis (10/2/2022).

Namun, Ia menilai kericuhan itu dipicu kinerja wasit dalam memimpin pertandingan.

"Sempat ada beberapa kejadian yang merugikan tim tapi wasit tidak tegas. Pemain sempat melakukan protes tapi tidak ada tanggapan. Bahkan beberapa pemain mendapatkan kartu kuning. Pelanggaran keras dan handsball juga luput dari perhatian wasit," jelasnya

Baca Juga: Begini Respons PSSI Jatim Terkait Kericuhan Pertandingan NZR Sumbersari Vs Farmel di Malang

Wiebie melanjutkan, ketidakadilan wasit berlanjut saat kondisi unggul 1-0 wasit memberi hadiah penalti. 

"Pemain sempat mogok selama delapan menit dan bersedia melanjutkan pertandingan," kata dia.

Emosi pun memuncak, kata Wiebie, saat ada tambahan waktu lima menit yang diberikan wasit cadangan.

NZR Sumbersari FC hendak melakukan tendangan saat tambahan waktu babak kedua, namun wasit justru meniup peluit panjang.

"Atas kejadian itu pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit. Kami bukan membela tapi ini fakta," tuturnya.

Baca Juga: Belasan Pemain dan Ofisial Batavia FC Positif Covid-19, Pertandingan Liga 3 di Stadion Gajayana Malang Ditunda

Wiebie pun sudah menyiapkan rekaman video sebagai bukti atas klaimnya bahwa wasit yang memimpin pertandingan saat itu tidak adil.

"Sehingga kami berharap hal ini bisa menjadi pembanding agar berita yang beredar bisa berimbang. Kami tetap akan bermain dengan jiwa kesatria," kata Wiebie.

Wiebie pun berpesan, jika kualitas kepemimpinan wasit seperti yang diklaimnya, yakni tidak adil, persepakbolaan Indonesia akan sulit maju.

"Kasihan pemain dan tim yanh benar-benar invin memajukan sepaknola Indonesia. Terimakasih semoga bisa menjadi pembelajaran bersama," tutupnya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More