SuaraMalang.id - Angka kasus aktif COVID-19 di Kota Malang saat ini tercatat 157 kasus, paling tinggi di wilayah Provinsi Jawa Timur. Menyikapi itu, pemerintah setempat menggiatkan tracing atau pelacakan kasus penularan virus corona.
"Kami sudah tegaskan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang, jangan takut kita banyak penambahan kasus. Yang terpenting bagaimana tracing (pelacakan) dan treatment-nya (penanganannya)," kata Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang mengutip dari Antara, Rabu (26/1/2022).
Dijelaskannya, penggiatan pelacakan kasus dan pemeriksaan ditujukan untuk mendeteksi penularan COVID-19 dan menangani kasus sedini mungkin.
Apabila kasus COVID-19 bisa dideteksi dan ditangani sejak dini, makanya penularannya tidak akan meluas.
Baca Juga: Antisipasi Varian Omicron, Probolinggo Mulai Terapkan WFH Bagi ASN Maupun Non-ASN Hamil
"Selain itu, dengan adanya penguatan testing (akan) ada penambahan (kasus konfirmasi). Dari situ, tracing kita lakukan terhadap kontak erat," katanya.
Wali Kota Sutiaji mengatakan bahwa peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Malang tidak sampai membutuhkan pembukaan kembali Rumah Sakit Lapangan (RSL) Idjen Boulevard, yang kegiatan pelayanannya dihentikan sementara sejak Januari 2022. Kendati demikian, RSL tetap disiagakan.
Wali Kota Sutiaji menjelaskan, pasien yang terinfeksi virus corona varian Omicron maupun Delta di Kota Malang mayoritas tidak mengalami gejala sakit karenanya hanya menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dari pemerintah daerah.
"Jadi kasus yang baru ini, terlepas dari itu Omicron atau Delta, banyak yang kena itu tidak bergejala, maka diterapkan isolasi mandiri, dan yang dikuatkan itu treatment (penanganan) biar cepat sembuh," katanya.
Kasus COVID-19 di Kota Malang meningkat sejak 18 Januari 2022. Peningkatan kasus tertinggi terjadi pada 25 Januari 2022, saat ada 50 kasus baru COVID-19.
Baca Juga: Makin Tinggi, 26 Kasus Covid-19 Terkonfirmasi di Kaltim, yang Sembuh 16 Orang
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir
-
Apple Watch SE untuk iPhone Berapa? Panduan Lengkap dan Tempat Membelinya!
-
Viral! Akibat Parkir Sembarangan, Mobil di Malang Digantungi Sampah oleh Warga
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara