SuaraMalang.id - Sebanyak 23 murid sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 10 Jember diperiksa polisi terkait peredaran obat keras berbahaya (Okerbaya) jenis Thrihexiphenidyl.
Obat ini ditemukan beredar di kalangan pelajar SMP itu, Selasa (25/01/2022). Thrihexiphenidyl dikenal sebagai obat parkinson, digunakan juga sebagai obat penenang bagi orang-orang yang menderita gangguan jiwa.
Pemeriksaan tersebut merupakan buntut dari ditemukannya 16 butir obat dari sejumlah siswa yang ada di sekolah. Belakangan diketahui kalau obat-obat itu diperoleh atau dipasok dari seorang pemuda bernama Davi Dwi Prasetyo (21).
Hal ini seperti disampaikan Kanit Reskrim Polsek Patrang Iptu Joko Sudikdo. Setelah mendapatkan temuan itu, kata dia, polisi segera melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap David, warga Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Sumbersari.
Baca Juga: Dilanda Banjir, Ratusan Santri Pesantren Islam Bustanul Ulum Jember Mengungsi
"Untuk saat ini, yang kami periksa ada sebanyak 23 siswa," katanya, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (25/1/2022).
Dari tangan David, polisi juga menemukan 72 butir Thrihexiphenidyl. Joko menjelaskan, setelah melakukan pemeriksaan kepada puluhan siswa-siswi, rupanya Okerbaya tersebut masih belum sempat dikonsumsi.
Polisi kemudian meminta para siswa-siswi membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, dengan didampingi oleh orang tua masing-masing.
"Obat yang kami dapatkan dari siswa itu, beruntung masih belum sempat mereka pakai," ujarnya menambahkan.
Sekedar diinformasikan, saat ini polisi masih melakukan pengembangan atas kasus peredaran Okerbaya di kalangan pelajar, yang diduga telah dijajakan sejak lama oleh pelaku ke sejumlah sekolah di Jember.
"Saat ini masih kami dalami dan lakukan penyelidikan di Mapolsek," katanya menegaskan.
Baca Juga: Mengerikan! Pantai Pancer Kabupaten Jember Tertutup Sampah
Berita Terkait
-
Ivar Jenner Dapat Suntikan Semangat, Rombongan Keluarga Besar dari Jember Datang ke Stadion GBK
-
Stasiun Balung, Jejak Warisan Kolonial yang Pernah Ramai Kini Terbengkalai
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Warga Jember Heboh Isu Tuyul Merajalela, Ulama Bilang Begini
-
Warga Jember Salahkan Tuyul Imbas Sering Kehilangan Uang, Camat Khawatir Disusupi Kepentingan Politik
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah Dekat Malang? Pilih KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Dapat Hadiah Langsung!
-
Sekjen RMI Nahdlatul Ulama Kota Batu Soroti Sikap Gumelar-Rudi Saat Debat Terakhir
-
Apple Watch SE untuk iPhone Berapa? Panduan Lengkap dan Tempat Membelinya!
-
Viral! Akibat Parkir Sembarangan, Mobil di Malang Digantungi Sampah oleh Warga
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara